tag:blogger.com,1999:blog-177521692024-03-13T12:49:01.305+07:00Info KiatGhobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.comBlogger29125tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-82674457852461205982010-03-28T17:15:00.003+07:002016-06-23T02:19:08.972+07:00Kurangnya Minat Baca Anak<a href="http://dwpptrijenewa.isuisse.com/bulletin/?p=312">Bulletin DWP PTRI Jenewa </a>menulis: <br /> <blockquote>Membaca dapat membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir, meningkatkan pengetahuan, memori dan pengalaman. Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya, baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.</blockquote> <br /> <br />Namun, berdasarkan hasil survei lembaga internasional yang bergerak dalam bidang pendidikan, United Nation Education Society and Cultural Organization (UNESCO), minat baca penduduk Indonesia jauh di bawah negara-negara Asia. Indonesia tampaknya harus banyak belajar dari negara-negara maju yang memiliki tradisi membaca cukup tinggi. <br /><span class="fullpost">Jepang, Amerika, Jerman, dan negara maju lainnya yang masyarakatnya punya tradisi membaca buku, begitu pesat peradabannya. Masyarakat negara tersebut sudah menjadikan buku sebagai sahabat yang menemani mereka kemana pun mereka pergi, ketika antre membeli karcis, menunggu kereta, di dalam bus, mereka manfaatkan waktu dengan kegiatan produktif yakni membaca buku. Di Indonesia kebiasaan ini belum tampak. <br /><a href="http://www.surabaya-ehealth.org/perpustakaan/blog/pentingnya-membaca">Surabaya E-health</a> <br /> <br /><span style="font-weight: bold">Hakikat Minat Membaca</span> <br />Minat membaca adalah sumber motivasi kuat bagi seseorang untuk menganalisa dan mengingat serta mengevaluasi bacaan yang telah dibacanya, yang merupakan pengalaman belajar menggembirakan dan akan mempengaruhi bentuk serta intensitas seseorang dalam menentukan cita-citanya kelak dimasa yang akan datang, hal tersebut juga adalah bagian dari proses pengembangan diri yang harus senantiasa diasah sebab minat membaca tidak diperoleh dari lahir. (Petty & Jensen, 1980; Hurlock, 1993). <br /> <br />Minat membaca adalah sumber motivasi kuat bagi seseorang untuk menganalisa dan mengingat serta mengevaluasi bacaan yang telah dibacanya, yang merupakan pengalaman belajar menggembirakan dan akan mempengaruhi bentuk serta intensitas seseorang dalam menentukan cita-citanya kelak dimasa yang akan datang, hal tersebut juga adalah bagian dari proses pengembangan diri yang harus senantiasa diasah sebab minat membaca tidak diperoleh dari lahir. (Petty & Jensen, 1980; Hurlock, 1993). <br /> <br />Membaca adalah berpikir. Tidak ada manusia yang hidup tanpa berpikir, karena sebagai makhluk sosial ia selalu menghadapi berbagai masalah yang perlu dipecahkan. Dengan kata lain, manusia dihadapkan pada pilihan-pilihan. Kata orang bijak, hidup memang harus memilih. Proses memilih termasuk kategori berpikir, yaitu upaya mental dan fisik yang dilakukan seseorang untuk mengenali, memahami, dan menyikapi sesuatu yang dihadapinya. Ia tidak puas dengan apa yang diberikan alam dan lingkungannya, oleh karena itu ia berusaha untuk memahaminya dan kemudian mencari manfaat dari apa yang dipikirkannya itu. Dalam konteks ini, manusia dikategorikan sebagai makhluk yang berpikir (homo sapiens). <br /> <br />Dalam perspektif komunikologis, berpikir merupakan suatu proses untuk mengenali, memahami, dan kemudian menginterpretasikan lambang-lambang yang bisa mempunyai arti. Di sini banyak terlibat unsur-unsur psikologis seperti kemampuan dan atau kapasitas kecerdasan, minat, bakat, sensasi, persepsi, motivasi, retensi, ingatan, dan lupa, bahkan ada lagi yaitu kemampuan mentransfer dan berpikir kognitif (Bigge, 1982:252-272). Faktor-faktor tersebut banyak menentukan keberhasilan berpikir manusia. Membaca, misalnya, yang mempunyai arti menginterpretasikan lambang-lambang komunikasi secara kognitif, adalah suatu bentuk proses berpikir (Betts, 1967:46-52); bahkan Ruth Strang pada tahun yang sama menambahkan lagi tentang membaca sebagai proses berpikir, yaitu membaca yang dimulai dari sekadar mengenal dan membunyikan huruf, sampai kepada membaca pada tingkat pemahaman paragraf. Tingkatan-tingkatan membaca seperti itu pada pelaksanaannya merupakan proses pergeseran berpikir dari tingkat pemula menuju ke tingkatan yang lebih tinggi, yaitu berpikir untuk memecahkan masalah (Strang, 1967:109-117). <br /> <br />Seiring dengan perkembangan budaya dan kompleksnya peradaban manusia dan masyarakat yang semakin berubah cepat, konsep membaca tidak lagi hanya bertumpu pada konteks berpikir atas textual reading, melainkan sudah merambah ke bidang bacaan nonkonvensional, yang sudah melibatkan dunia informasi dan media elektronik. Pengertian membaca pun bergeser ke arah itu. Lihat saja konteks-konteks membaca dalam kaitan ini, yang sekaligus menggambarkan ruang lingkupnya yang semakin mengembang. <br /> <br />Ada banyak variasi membaca yang terjadi di masyarakat. Hal ini terutama disebabkan oleh perbedaan-perbedaan yang ada dalam sosiodemografi dan tingkat kebutuhannya. Oleh karena itu perbuatan membaca yang pada gilirannya menjadi pola kebiasaan membaca termasuk juga minat membaca pada masyarakat, banyak yang mempengaruhinya. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Susanto (1982:127, 166, dan 169) bahwa selain usia dan tingkat pendidikan, juga jenis pekerjaannya, serta faktor-faktor lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa membaca merupakan masalah yang cukup kompleks, misalnya membaca yang hanya sekadar membunyikan huruf, membaca kalimat, membaca paragraf, membaca untuk menggali informasi dalam bacaannya, dan membaca yang bersifat fungsional, yakni membaca dalam kategori untuk memecahkan masalah. <br /> <br />Faktanya serba relasional dan kondisional memang, untuk kasus seperti misalnya bahwa mereka yang tingkat pendidikannya lebih tinggi, lebih memiliki kemampuan membaca secara fungsional. Terkadang mereka yang setengah buta huruf pun mampu membaca secara fungsional. Contoh dalam kasus, misalnya, seorang sarjana terkadang tidak pernah tuntas dalam membaca peraturan penggunaan obat warungan, mungkin karena dia sudah merasa tahu akan obat dimaksud (sok tahu), namun bagi mereka yang tingkat pendidikannya lebih rendah, bisa jadi membaca peraturan tadi secara saksama karena ingin mengetahui secara utuh atas informasi yang tertera dalam liflet obat tadi. <br />Contoh kasus prilaku membaca seperti itu banyak terjadi di masyarakat kita, baik mereka yang secara ekonomi, sosial, pendidikan, dan usia lebih tinggi, ataupun sebaliknya. Hal ini disebabkan antara lain oleh aspek sosial, psikologi, dan budaya dalam masyarakat. <br /> <br /><span style="font-weight: bold">Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca</span> <br />Chauhan (1978) juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi minat: <br />Perkembangan fisik, merupakan hal yang sangat penting dalam memutuskan perkembangan minat. Seseorang yang secara fisik mengalami kebuataan atau kecacatan pada matanya akan berpengaruh pada ketertarikannya pada aktivitas membaca. <br /> <br />Perbedaan sex (identitas kelamin). Ada perbedaan besar antara minat membaca pada perempuan dan laki-laki. Perbedaan tersebut disebabkan perbedaan fisiologis dan pengaruh budaya, level pendidikan dan kondisi lingkungan. <br /> <br />Lingkungan, menentukan aturan penting dalam memutuskan minat membaca seseorang, misalnya saja linkungan rumah yang kondusif dan memberikan banyak contoh dan stimulus sehingga seseorang akan memiliki kebiasaan membaca. <br /> <br />Status sosial-ekonomi, kondisi keluarga juga menentukan dalam pembentukan minat membaca pada seseorang. Seseorang yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi menengah ke atas akan dapat memberikan fasilitas dan stimulus bahan-bahan bacaan yang dapat merangsang minat membaca pada anak. <br /> <br />Selain hal-hal diatas, minat yang berkembang pada anak menurut Hurlock (1993), disebabkan karena: <br /> <br />Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan mental. Minat berubah seiring perubahan fisik dan mental yang juga mengalami perubahan. Ketika pertumbuhan mulai berhenti dan level perkembangan dari kematangan tercapai, minat menjadi lebih stabil. Minat membaca pun tumbuh bersamaan dengan perkembangan mental, jenis bahan bacaan yang dibaca seseorang pun akan berubah seiring dengan level perkembangan dan kematangan pribadi. <br /> <br />Minat bergantung pada kesiapan belajar. Anak-anak tidak dapat memperoleh minat sebelum fisik dan mental siap melakukannya. Minat membaca juga bergantung pada kesiapan belajar, minat membaca dapat semakin kuat apabila seorang anak sudah memiliki kemampuan membaca, untuk memiliki kemampuan membaca seorang anak haruslah siap secara fisik (mata yang normal, otak yang sempurna sehingga proses pengenalan dan perangkaian huruf menjadi kata dan kalimat dapat dilakukan) dan kesiapan mental, mampu menangkap makna dan maksud dari rangkaian huruf dan kata. <br /> <br />Minat tergantung pada kesempatan untuk belajar. Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan anak. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah, minat mereka “tumbuh dari rumah” sehingga kesempatan pertama untuk belajar berasal dari rumah dan lingkungan rumah merupakan reinforcement awal. Minat membaca salah satu contoh paling relevan, dimana lingkungan rumah merupakan stimulus paling awal dan tempat belajar utama bagi seseorang anak untuk belajar membaca dan mempertahankannya dan kemudian dapat menjadi sebuah kebiasaan. <br /> <br />Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas membatasi minat anak. Seseorang yang cacat indra penglihatannya akan membatasi aktivitas seseorang tersebut untuk membaca. <br /> <br />Minat diperoleh dari pengaruh budaya. Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok budaya mereka dianggap minat yang sesuai dan mereka tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi mereka oleh kelompok budaya mereka. Budaya merupakan kebiasaan yang sifatnya permanent, sehingga sangat dimungkinkan dengan adanya budaya membaca akan membuat seseorang secara tidak langsung atau secara langsung terpengaruhui dan kemudian menjadikan minat membaca menjadi tinggi. <br /> <br />Minat dipengaruhi oleh bobot emosi. Ketidaksenangan emosi akan melemahkan minat dan kesenangan emosi yang mendalam akan menguatkan minat. Seseorang yang telah menemukan manfaat dari kegiatan membaca, akan menimbulkan reaksi positif yang akan membuat orang tersebut ingin mengulanginya lagi dan lagi, sehingga kesenagan emosi yang mendalam pada aktivitas membaca akan menguatkan minat membaca. <br /> <br />Minat adalah sifat egosentris dikeseluruhan masa anak-anak, seorang anak yang sangat yakin dengan membaca akan membuatnya memiliki kekayaan wawasan dan kecerdasan dalam menyikapi hidup akan terus menerus melakukan aktivitas membaca sampai dewasa. <br />Selain yang tersebut diatas Elliot dkk (2000) menjelaskan bahwa minat berperan penting dalam proses belajar mengajar, dan minat harus terus terpelihara, termasuk salah satunya adalah minat membaca. Elliot dkk (2000) juga menjelaskan bahwa untuk dapat memperoleh minat siswa dalam proses pembelajaran diperlukan sebuah stimulus yaitu dengan strategi yang berorientasi curiosity atau teknik mengembangkan dan memfasilitasi curiosity siswa, dengan demikian untuk memperoleh dan menumbuhkan minat membaca pada siswa diperlukan adanya pengembangan dan pemfasilitasan curiosity. Pendapat Elliot dkk diperkuat oleh pendapat Smith & Dechant (1961) bahwa curiosity dan gejala untuk bereksplorasi akan membuat seseorang memperoleh minat, termasuk minat membaca. <br /> <br />Kesimpulannya adalah minat membaca tidaklah dapat ada dengan sendirinya, melainkan didapat dari proses pembelajaran dan perkembangan fisik, perbedaan sex (identitas kelamin), status sosial-ekonomi, lingkungan, perkembangan mental dan fisik, pengalaman sosial, budaya, bobot emosi, sifat egosentris, kesiapan belajar dan kesempatan untuk belajar serta pengembangan dan pemfasilitasan curiosity <br /> <br /><span style="font-weight: bold">Ekonomi dan Membaca</span> <br />Sebagian besar rakyat Indonesia, masih berkutat memenuhi hajat hidupnya yang paling utama, yakni pangan dan sandang. Belum lagi kebutuhannya untuk memperoleh tempat berteduh alias rumah, dan membiayai pendidikan anak-anaknya, yang wow … selangit mahalnya. Itu, bagi yang kurang mampu. Sementara di kalangan masyarakat yang lebih mampu, membeli barang-barang konsumtif (yang bukan merupakan kebutuhan pokok) agaknya lebih dianggap penting ketimbang membeli buku. Lihat saja pasar telepon selular di Indonesia, yang setiap harinya terjual rata-rata delapan ribu unit, atau hampir tiga juta unit per tahun. Padahal harga handphone termurah berkisar 200-300 ribu rupiah per unit. Jauh lebih mahal dibandingkan harga buku. <br /> <br />Itulah Indonesia, yang menurut beberapa ahli, mengalami loncatan budaya, dari budaya bertutur ke budaya menonton. Tanpa melalui budaya membaca terlebih dulu. Ini bisa dilihat dari angka penjualan pesawat televisi yang rata-rata mencapai 300 ribu unit per bulan, atau enam juta unit per tahun. Sementara harga pesawat TV, paling murah 500 ribu rupiah per unit. <br /> <br />Pertanyaannya sekarang, adakah buku yang mencapai tiras penjualan 3-6 juta eksemplar per tahun, seperti pesawat handphone dan TV? Andrea Hirata saja harus menunggu beberapa tahun, untuk mencapai tiras 700 ribu eksemplar. Tetapi ketika Laskar Pelangi difilmkan, jumlah penontonnya bisa membludak hingga empat juta orang, hanya dalam waktu satu setengah bulan (www.tempointeraktif.com, 14 November 2008). <br /> <br />Kesimpulannya? Orang Indonesia umumnya memang malas membaca. Orang Indonesia lebih suka menonton bioskop dan televisi ketimbang membaca buku atau koran. Orang Indonesia lebih gemar membeli handphone daripada membeli buku dan sumber bacaan lainnya. Jadi, kalau usaha penerbitan dan penjualan buku hingga kini masih tertatih-tatih, jangan salahkan harganya. Jangan salahkan pula kemiskinan.</span>Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-38415836469857176562009-11-22T13:14:00.002+07:002016-06-23T02:29:02.097+07:00Fungsi Orang Tua dalam KeluargaAda empat fungsi orang tua dalam keluarga yakni fungsi ekonomi, fungsi sosial, fungsi perlindungan dan fungsi reproduksi. <a name='more'></a> <br /><span class="fullpost"> <br /><span style="font-weight: bold">1. Fungsi Ekonomi</span> <br />Hakekatnya kebutuhan dari setiap keluarga sangat relatif dan tidak terbatas, keinginan-keinginan daripada keluarga untuk meningkatkan kualitas kebutuhan hidupnya, akan tetapi penghasilan mereka terbatas, hal tersebut menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dalam keluarga, maka untuk mengimbangkan kebutuhan dan pendapatan mereka mempunyai prinsip bahwa keluarga harus mempunyai perencanaan (merencanakan) anggaran rumah tangga dan meningkatkan penghasilan rumah tangga dan meningkatkan semangat kerja. <br /><span style="font-weight: bold">2. Fungsi Sosial</span> <br />Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa sosialisasi merupakan proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat atau dengan kata lain sosialisasi adalah suatu proses yang dialami oleh individu untuk dapat belajar berinteraksi dengan sesamanya, keluarga dan masyarakat, menurut sistem nilai, norma-norma dan adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat. Inti daripada sosialisasi adalah proses beradaptasi dalam suatu sistem sosial tertentu, sejak masa anak-anak hingga mencapai dewasa. Oleh sebab itu, fungsi sosialisasi dapat dikatakan proses mempersiapkan perubahan tingkah laku dengan tujuan untuk mencapai kematangan dalam segi-segi kehidupan. <br />Pada suatu keluarga, seorang anak akan menerima pengajaran/ajaran daripada orang tuanya yang dapat berbentuk nasehat, aturan agar anak-anak dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma dan kebudayaan yang berlaku, oleh sebab itu penanaman disiplin dalam belajar mengajar dalam mencapai kualitas sumber daya manusia, akan dapat terlaksana melalui pendidikan keluarga, pendidikan di sekolah dan pendidikan di masyarakat, kebiasaan belajar dapat disiapkan sedini mungkin. Hal tersebut merupakan tugas utama orang tua, maupun seluruh anggota keluarga. <br /><span style="font-weight: bold">3. Fungsi Perlindungan</span> <br />Dalam sebuah keluarga, seorang ayah berfungsi sebagai kepala keluarga, dia wajib melindungi anggota keluarga, selain anak-anak juga istri mereka, karena istri merupakan partner suami dalam membina rumah tangga yang aman sejahtera. Oleh sebab itu, seorang ayah secara umum mempunyai fungsi mencari nafkah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga, ayah sebagai kepala keluarga tentu mempunyai tanggung jawab yang lebih besar, tanggung jawab sebagai seorang bapak maupun sebagai seorang suami. <br /> <br />Seorang kepala keluarga (ayah), apabila ternyata istrinya telah hamil, maka suami selalu memperhatikan istri tersebut dengan memberikan nasehat-nasehat, misalnya dilarang pergi ke sembarang tempat, karena bisa mendatangkan bahaya bagi si ibu, hal ini dalam pandangan masyarakat, wanita yang lagi hamil maupun bayi yang ada dalam kandungannya disukai makhluk halus, maka hal tersebut dianggap tabu oleh orang tua dan masyarakat. Hal ini menjelaskan, bahwa ibu-ibu pada waktu hamil mendapatkan perhatian yang lebih dari suaminya maupun orang tua suami yang berusaha menjaga kesehatan istrinya maupun anak yang ada dalam kandungannya, dengan membawa istri mengontrol ke puskesmas maupun dokter praktek. <br /> <br />Pada saat istri melahirkan, seorang ayah (suami) berusaha mendampingi bersama bidan atau dukun yang membantu proses melahirkan. Setelah bayi lahir, maka ia akan diazankan oleh ayahnya bagi anak laki-laki dan dikomatkan. Bagi anak perempuan hal ini dilakukan dengan tujuan agar si anak dapat mengenal Allah beserta asma-Nya. <br />Hal tersebut merupakan tanggungjawab bagi ayah dalam melindungi dan menjaga anak sehingga nantinya ia dapat hidup dalam masyarakat sebagai penerus. <br /> <br />Keberhasilan dan kegagalan suatu keluarga merupakan fungsi dan tugas tanggung jawab seorang ayah sebagai kepala keluarga yang bertanggungjawab terhadap nafkah keluarga, istri dan anaknya. Ia harus dapat mencukupi dan menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan oleh keluarganya baik rumah yang layak, makanan yang sehat dan halal, bergizi maupun pakaian bagi keluarganya. <br /><span style="font-weight: bold">4. Fungsi Reproduksi</span> <br />Keluarga merupakan komunitas kecil yang muncul sebagai buah pernikahan, dan pernikahan sendiri merupakan suatu ibadah yang disyariatkan Allah dengan maksud untuk memperbanyak keturunan demi terciptanya kemakmuran di bumi secara sempurna. <br />Terciptanya lembaga keluarga dimulai pada saat seorang laki-laki telah membutuhkan pendamping (istri), keduanya dapat saling tolong menolong dalam merealisasikan dan pengabdian tugas-tugas serta kekhalifahan di muka bumi sebagaimana kehidupan diciptakan Allah SWT. <br /></span>Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-66924480772610455632009-02-18T21:36:00.003+07:002016-06-23T04:10:29.700+07:00Membangun Bangsa lebih penting daripada Membangun NegaraSiang tadi aku menghadiri pertemuan antara Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Ir. H.M. Lukman Edy, M. Si di Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi. Dalam rombongan Menteri PDT hadir Caleg PKB Propinsi Riau Dapil Inhu - Kuansing Albert Susanto, SP dan M. Dunir, S.Ag. Acara yang digagas oleh Caleg PKB Cerenti, Musliadi, S.Ag ini tentu saja menarik minat masyarakat karena selain dapat berjumpa dengan satu-satunya menteri asal Riau ini, juga dipenuhi harapan-harapan terkabulnya sejumlah proposal. <a name='more'></a> <span class="fullpost">Aku (Indra Hasbi, SE, Ak) datang bersama Bapak Drs.M. Tasurrun Nadzirin, salah seorang tokoh pendidikan masyarakat Talang sekaligus anggota BPD Desa Talang Pring Jaya Kecamatan Rakit Kulim. Selain kami, terlihat juga caleg DAPIL III Inhu dari Peranap MAIJONDRI bersama Ketua Dewan Syuro PKB Peranap, Bapak MAWARDI H.Y. <br /> <br />Setelah seremonial yang biasa diadakan dalam setiap acara kunjungan pejabat dilanjutkan acara inti yakni dialog antara Menteri PDT dengan masyarakat. Isi dialog sebagaimana biasa kunjungan pejabat di mana Menteri PDT sebagai pejabat memaparkan programnya dan masyarakat menyampaikan harapan-harapannya. <br /> <br /><strong>Hakikat Membangun Bangsa</strong> <br />Dalam dialog-dialog yang diadakan ada beberapa hal yang menarik perhatian yakni penegasan Menteri PDT agar masyarakat menjaga kebun karetnya dengan mengambil tamsil dari penyesalan masyarakat yang menebang cengkeh ketika harga cengkeh melemah. Aku yang pernah tinggal di Natuna pada saat KKU dulu, sangat menyadari kebenaran ucapan sang menteri tersebut karena banyak sekali masyarakat yang menyesali pembabatan batang cengkehnya yang saat itu diprakarsai oleh Tommy Soeharto dengan harga ganti rugi yang sangat murah. Namun karena harga karet yang saat ini rendah, masyarakat kemudian mengusulkan agar Menteri PDT bersedia membantu mereka dalam budidaya karamba untuk kehidupan mereka sekarang sementara replanting kebun untuk ekonomi masa depan. <br /> <br />Berbagai proposal yang diajukan masyarakat pada umumnya dilatarbelakangi kehidupan mereka yang sangat terbelakang. Namun, pada akhirnya proposal tersebut sering kali mengecewakan, karena para pejabat dan politisi kemudian cenderung mengabulkan proposal untuk suatu kegiatan seremonial baik kegiatan di bidang olah raga maupun kesenian, karena dengan mengabulkan satu kegiatan mereka dapat mengeluarkan uang yang lebih sedikit sementara efeknya lebih besar. Sedikit lebih maju, ada pejabat/politisi yang tidak begitu tertarik dengan kegiatan-kegiatan populis seperti itu, namun pada kegiatan pembangunan yang akibatnya bisa permanen dan dinikmati banyak orang yakni pembangunan infrastruktur. Namun lagi-lagi kita dapat melihat, bahwa pembangunan infrastruktur seperti itu juga akhirnya sia-sia, karena para politisi kemudian memperjuangkan kuantitas daripada kualitas. Pada akhirnya pembangunan tersebut juga sia-sia, karena pemanfaatan dari infrastruktur tersebut juga tidak lama. <br /> <br />Hanya satu dari 100 proyek infrastruktur yang betul-betul berarti. Namun, manfaat dari infrastruktur yang terbangun bagi masyarakat tempatan juga kadang-kadang kurang. Banyak jembatan dibangun, tapi kendaraan yang melintasinya bukan kendaraan masyarakat lokal. Banyak pasar megah dibangun, tetapi masyarakat yang menghibahkan tanahnya untuk pembangunan pasar tersebut, justeru tidak punya uang untuk berbelanja di pasar yang baru terbangun. Lalu bagaimanakah arah kebijakan pembangunan yang benar? <br /> <br />Pembangunan yang berarti adalah pembangunan masyarakat. Membangun masyarakat berarti membangun wawasan dan keterampilannya melalui pendidikan dan pelatihan. Membangun perekonomiannya melalui bantuan permodalan, pemasaran, peningkatan teknologi produksi. Jika ekonomi masyarakat terangkat, berbagai turnamen dan pembangunan infrastruktur bisa mereka bangun/selenggarakan baik secara langsung melalui swadaya mereka maupun secara tidak langsung dari kontribusi pajak yang mereka bayarkan. Namun, pembangunan masyarakat mungkin pilihan yang terakhir bagi pejabat/politisi, karena progress dari pembangunan masyarakat atau bangsa tidak dapat terlihat secara kasat mata terutama pada masa bantuan diberikan, progress dari bantuan ini hanya dapat terlihat pada masa depan. Tapi membangun masa depan bangsa, justru sebenarnya jauh lebih penting. Daripada membangun jembatan, lebih penting lagi membangun mereka-mereka yang akan melintasi jembatan.</span>Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-34314821695779641612009-01-17T15:28:00.004+07:002016-06-23T05:22:42.509+07:00Sejarah koalisi partai-partai Islam di IndonesiaUmat Islam merupakan penduduk mayoritas di Indonesia. Seandainya mereka bersatu, secara otomatis mereka akan menang. Potensi ini sangat disadari oleh kalangan politikus dari partai-partai Islam. Karenanya, koalisi berbasiskan agama tersebut, sangat mereka dambakan. Namun kenyataannya, realisasinya ternyata tidaklah segampang yang dikira. Melihat perjalanan sejarah Indonesia, koalisi tersebut seakan-akan hanyalah sebuah mimpi saja. <a name='more'></a> <span class="fullpost"><strong>Serikat Islam</strong> <br />Perkumpulan umat <a href="http://riau.hafiz.web.id/search/label/Islam">Islam</a> pertama di Indonesia yang tercatat dalam sejarah adalah Organisasi Sarikat Islam yang dirintis oleh R.M. Tirto Adisuryo pada tahun 1909 yang bertujuan melindungi hak-hak pedagang pribumi dari monopoli pedagang Tionghoa. Tahun 1911 didirikan Sarikat Dagang Islam oleh H. Samanhudi di Kota Solo yang merupakan organisasi ekonomi berdasarkan agama Islam dengan perekonomian rakyat sebagai dasar penggeraknya. Oleh pimpinannya yang baru, H. Omar Said Tjokroaminoto, organisasi ini diubah menjadi Sarikat Islam yang kemudian tidak hanya bergerak di bidang ekonomi tetapi juga merambah ke bidang politik. Dengan segera organisasi mendapatkan banyak anggota. Sayangnya organisasi yang besar ini terpecah setelah disusupi oleh paham sosialis yang dikembangkan oleh Sneevlet yang mendirikan ISDV (Indische Sosialistische Democratische Vereeniging). Akibat penyusupan, SI terpecah dua, SI putih yang dipimpin oleh HOS Cokroaminoto dan SI merah yang dipimpin oleh Semaun. Semaun dan Darsono pada akhirnya dikeluarkan dari SI. SI kemudian berubah menjadi PSI(Partai Sarekat Islam) yang pada kongresnya tahun 1927 mencita-citakan Indonesia merdeka kemudian berubah nama menjadi PSII (Partai Sarekat Islam Indonesia) yang kemudian menggabungkan diri kepada Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPKI). Akibat perbedaan cara pandangan, PSII pecah menjadi beberapa partai politik yakni Partai Islam Indonesia Sukiman, PSII Kartosuwiryo, PSII Abi Kusno, dan PSII sendiri. <br /> <br /><strong>Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI)</strong> <br />MIAI adalah badan federasi ormas Islam yang dibentuk dari hasil pertemuan 18-21 September 1927 yang dicetuskan K.H. Hasyim Asy'arie dari NU, dan disambut K.H. Mas Mansyur dari Muhammadiyah dan Wondoamiseno dari Syarekat Islam. K.H. Hasyim Asy'arie menjadi Ketua Badan Legislatif dengan anggota 13 organisasi yang bergabung. MIAI mengordinasikan berbagai kegiatan dan menyatukan umat Islam dalam menghadapi politik Belanda seperti menolak undang-undang perkawinan dan wajib militer. MIAI dibubarkan setelah Jepang datang dan digantikan oleh Masyumi. <br /> <br /> <br /><strong>Masyumi</strong> <br />Masyumi didirikan pada tanggal 24 Oktober 1943 sebagai pengganti MIAI karena Jepang membutuhkan dukungan masyarakat Indonesia melalui lembaga agama Islam. Pada minggu-minggu pertama pemerintahan Jepang, PSII dan PII dilarang karena Jepang tidak tertarik dengan partai-partai Islam yang berdiri di perkotaan dan berpikiran modernis. Jepang berusaha memisahkan kalangan cendekiawan di perkotaan dan para kyai di pedesaan. Kyai dapat menggerakan masyarakat mendukung Perang Pasifik. Setelah dukungan dari golongan nasionalis di Putera gagal, Jepang mendirikan Masyumi sebagai federasi dari empat organisasi Islam yang diperbolehkan pada masa itu, yaitu NU (Nahdatul Ulama), Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam dan Persatuan Umat Islam Indonesia. Tokoh NU, K.H. Hasyim Asy'arie terpilih sebagai Ketua pada waktu itu. <br /> <br />Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) didirikan pada tanggal 7 November 1945 di Yogyakarta melalui sebuah Kongres Umat Islam pada 7-8 November 1945 dengan tujuan sebagai partai politik umat Islam dan sebagai penyatu umat Islam di bidang politik. Akibat adanya pergesekan politik di antara kaum intelektual Masyumi yang ingin melokalisasi para Kyai NU pada persoalan agama saja, NU melalui Surat Keputusan PBNU tanggal 5 April 1952 keluar dari Masyumi. Hubungan Muhammadiyah dengan Masyumi merenggang pada saat Pemilu 1955 dan menjelang pembubaran Masyumi Muhammadiyah keluar dari NU. Masyumi dibubarkan Presiden Soekarno pada 1960 karena tokoh-tokohnya dicurigai terlibat gerakan PRRI. <br /> <br /><strong>Partai Persatuan Pembangunan</strong> <br />Untuk penyederhanaan sistem kepartaian Indonesia dalam menghadapi Pemilu Pertama Orde Baru pada tahun 1973, pada tanggal 5 Januari 1973, empat partai Islam: Partai NU, PSII, Perti dan Parmusi difusi menjadi satu yakni partai Persatuan Pembangunan dengan ketua pertama H.M.S. Mintaredja, SH. Akibat permainan orde baru, PPP tidak pernah mampu mendapatkan suara sebanyak yang didapatkan partai-partai Islam pada 1955, namun PPP masih eksis sampai sekarang di mana pada Pemilu 1999 dan 2004 mendapatkan 58 kursi.</span>Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-5177802275790197232009-01-07T16:09:00.001+07:002016-06-23T03:56:16.022+07:00Menyikapi Palestina ala Gus DurDi tengah maraknya isu Palestina yang diusung beberapa Partai Politik sebagai bahan kampanye, orang-orang seakan-akan melupakan Gus Dur, tokoh Indonesia yang mampu bersikap arif, rasional dan tidak emosional dalam menyikapinya yang terlahir dari sikap tawasuth wal i'tidal, tawazun dan endapan pengetahuan yang mendalam tentang politik. <a name='more'></a> Saat ini banyak orang hanya mampu mengutuk Israel, padahal Gus Dur telah berkata di depan ribuan orang Yahudi di Los Angeles untuk mencegah terjadinya pertumpahan darah. Gus Dur pun dapat melihat realitas bahwa serangan Israel kali ini bukan hanya semata-mata datang dari sisi Israel, tetapi juga termotivasi oleh tindakan keras Hamas yang bukanlah organisasi yang bersih. Dalam kenyataannya Hamas juga organisasi yang korup dan tidak dapat memegang teguh kesepakatan-kesepakatan dengan pihak lain. <br /> <br />Menurut Gus Dur, agresi militer Israel memang tidak adil. Israel masih menggunakan standar ganda dalam sikap-sikap politiknya. Jika Israel ingin diakui sebagai negara berdaulat, seharusnya dia juga harus mengakui kemerdekaan Palestina. <br /> <br />Hamas pun pembohong. Dia melanggar kesepakatan-kesepakatan yang semestinya masih berlaku dan harus ditaati. Sementara akibat kebohongannya, rakyat kecil yang dirugikan. <br /> <br />PLO, Otoritas Palestina dan Fatah pun hendaknya juga jangan berdiam diri. Jangan menganggap agresi Israel itu semata-mata urusan Hamas. <br /> <br />Rakyat Indonesia, marilah rasional. Jangan mudah terprovokasi apalagi untuk kepentingan-kepentingan Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-67195958499726291742008-12-21T17:43:00.003+07:002016-06-23T05:20:47.424+07:00Bunuh DiriTadi malam saat asyik-asyiknya bermain monopoli, game keluaran Tik Games, ada SMS masuk yang mengabarkan bahwa VE, teman semasa SD ku gantung diri. Kontan saja permainan kuakhiri dan mencoba keluar untuk melihat faktanya. Dan memang ternyata benar adanya. VE yang tampan seperti bintang film, yang dulunya seorang yang ceria dan sedikit nakal, ternyata mengambil keputusan yang sangat mengejutkan itu. <a name='more'></a> <p>Timbul suatu pertanyaan di dalam hatiku, karena bunuh diri akhir-akhir ini seakan-akan menjadi trends, kenapa ada saja orang yang mengambil langkah itu. Padahal, orang-orang Melayu yang dilatarbelakangi <a href="http://riau.hafiz.web.id/search/label/Islam">Islam</a> yang kental dan sikap hidup realis-rasional, kenapa begitu nekat mengambil jalan yang dibenci agamanya dan sangat tidak rasional tersebut.<span class="fullpost"> <br /></span> <p>Orang <a href="http://riau.hafiz.web.id/search/label/Islam">Islam</a> yang sangat percaya bahwa ada kehidupan sesudah mati, dan bahwa bunuh diri merupakan kesalahan tidak terampuni berusaha sekuat-kuatnya sepahit apa pun hidup yang dijalaninya harus dihadapi hingga akhirnya hukum alam yang diciptakan Allah SWT yang bekerja. Oleh karenanya, mayoritas sangat tidak toleran terhadap orang yang bunuh diri tersebut. Bahkan ada kampung di daerahku yang tidak bisa menerima lalu orang yang bunuh diri. Mereka bahkan menolak menyalatinya karena menurut anggapan mereka mati bunuh diri adalah mati sesat. <br /></p> <p>Menurut mereka, cobaan hidup seberat apapun memang sudah merupakan takdir kita sebagai manusia untuk menghadapinya. Karena mengatasi cobaan hidup adalah jihad. Lagipula cobaan yang dihadapi seseorang pada prinsipnya seimbang dengan kemampuannya karena telah dijamin oleh Allah bahwa tidak akan dicoba seseorang melainkan sesuai dengan takaran kesanggupannya. Dan di sebalik cobaan ada kenikmatan. Seseorang yang berhasil melewati cobaan, akan naik tingkat, sama seperti seorang yang sekolah berhasil melewati ujian, otomatis setelah ujian ia akan naik kelas. <br /></p> <p>Hidup sebenarnya indah. Tetapi bagi kita yang menyadarinya. Kita mati-matian mempertahankan hidup. Bahkan, kalau tidak bisa dengan jalan yang legal, jalan yang ilegal pun kadang-kadang kita tempuh. Sekedar agar bisa bertahan hidup. <br /></p> <p>Namun kadang-kadang kalau kita menyelami hidup orang-orang yang kehilangan akal, mereka telah sampai pada puncak irasional. Segala sesuatu di dunia ini, menurut mereka sangat tidak menyenangkan. Badai demi badai yang dialami, seakan-akan tidak mampu diterjang. Permasalahan yang kecil menurut orang lain, terasa sangat berat bagi mereka. Dunia begitu kelam dan tidak bersahabat. Tidak ada yang perduli kepada mereka. Jika pun ada yang mengajak bicara, kata-kata yang keluar tidak lebih hanyalah menyalahkan, meremehkan, menghina dan yang senadanya yang bersifat memojokkan. <br /></p> <p>Marilah peristiwa demi peristiwa ini kita jadikan pelajaran. Amatilah tetangga, teman dan saudara kita. Jangan biarkan mereka merasa hidup di dunia ini sendirian.</p></p>Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-12511865697154221102008-12-19T23:21:00.004+07:002016-06-23T04:09:13.137+07:00Pernyataan Gubernur Riau perlu diralatSetelah mengeluarkan keputusan berupa rekomendasi pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti, Gubernur Riau M. Rusli Zainal menilai sudah cukup pemekaran untuk Bengkalis. Dikatakannya, "Sudah cukuplah Kabupaten Bengkalis dimekarkan. Di Indonesia kabupaten Bengkalis yang sudah melahirkan empat kabupaten baru." <a name='more'></a> Gubernur Riau lupa, bahwa Kabupaten Kepulauan Riau telah mekar menjadi 2 kota (Batam dan Tanjungpinang) serta 5 Kabupaten (Karimun, Bintan, Lingga, Natuna dan Anambas). <br /><span class="fullpost"> <br />Kabupaten Nias di Sumatera telah mekar menjadi Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Nias Utara, Nias Selatan, Nias Barat. <br /> <br />Kabupaten Tapanuli Selatan telah mekar menjadi Kota Padang Sidempuan, Kab. Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara di samping Kabupaten Tapanuli Selatan sendiri. <br /> <br />Kabupaten Maluku Utara menjadi Kota Ternate, Kota Tidore, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Kepulauan Sula dan Kabupaten Morotai.</span>Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-62584848972827728412008-12-11T23:45:00.001+07:002016-06-23T02:47:39.459+07:00Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan<span xmlns="xmlns"> <p>Salah satu trend yang berkembang dalam pembangunan manusia saat ini adalah program pendampingan yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Meskipun program ini, yang mana lumrahnya sebuah program tetap memiliki aspek-aspek negatif, tetapi sisi keberhasilannya sangatlah menonjol.</p> </span> <a name='more'></a> <span xmlns="xmlns"> <p>Pembangunan manusia pada dasarnya bertumpu pada tiga sektor yakni kesehatan, pendidikan dan desa. Program-program pendampingan yang ada saat ini, barulah nyata pada sektor desa, sebaliknya di bidang pendidikan boleh dikatakan tidak ada. <br /></p> <p>Bergulirnya dana bantuan operasional sekolah (BOS) telah memberikan nyawa dan kesempatan untuk mengembangkan diri pada sekolah-sekolah dasar dan lanjutan pertama. Namun sebaliknya, program ini juga telah mematikan swadaya masyarakat, sebab dengan adanya BOS masyarakat menganggap bahwa kebutuhan sekolah sudah terpenuhi. Padahal, dalam kenyataannya, BOS masih sangat jauh dari cukup. Bagi sekolah-sekolah yang memiliki orang tua yang sadar pendidikan, hal ini tidak masalah karena para orang tua biasanya menyadari hal ini. Tetapi, sebagian besar sekolah yang ada, terutama sekolah yang berada di pinggiran kota dan di desa, partisipasi masyarakat tidak bisa diharapkan. <br /></p> <p>Dari kenyataan tersebut, seyognyalah digulirkan satu program pendampingan bagi sekolah yang bisa diadaptasi dari program-program pendampingan yang ada. <br /></p> <ol> <li> <div><strong>Komite Sekolah <br /></strong></div> <p>Banyak komite sekolah yang ada saat ini dibentuk melalui prosedur yang tidak jelas yang menghasilkan anggota komite yang kerjanya tidak jelas. Pada umumnya, komite sekolah hanya dipergunakan untuk keperluan administrasi. <br /></p> <p> <br /> </p> <p>Kondisi ini tentu harus diperbaiki. Sebagaimana LPM yang pendiriannya dipertegas melalui suatu perdes, Komite Sekolah selayaknya juga dibentuk dengan dilengkapi sesuatu yang bernilai kekuatan hukum yang lebih kokoh daripada saat ini. Pembentukan Komite Sekolah juga harus mengacu pada Petunjuk Teknis Operasional (PTO) yang jelas. Dengan demikian, komite sekolah di mana-mana memiliki struktur organisasi yang sama, dengan dilengkapi seksi-seksi yang seragam pada tiap sekolah. <br /></p> <p> <br /> </p> </li> <li> <div><strong>Pendamping</strong> <br /></div> <p>Kepala sekolah berasal dari guru yang dari segi pengalaman kurang memiliki pengalaman di bidang administrasi keuangan. Akibatnya, pembukuan dan pelaporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS selama ini memiliki banyak kekurangan-kekurangan, sekurang-kurangnya dari segi ketepatan waktu. <br /></p> <p> <br /> </p> <p>Peran pendamping yang direkrut secara selektif, kiranya dapat menutupi kelemahan-kelemahan tersebut. Pendamping yang dikontrak memiliki kinerja berbeda dibandingkan penilik/pengawas sekolah atau staf dinas pendidikan yang secara keuangan telah mapan dengan status pegawai negerinya. Motivasi kerja pendamping juga menjadi jauh berbeda daripada staf dinas. <br /></p> <p> <br /> </p> </li> <li> <div><strong>Prosedur</strong> <br /></div> <p>Selama ini RAPBS cenderung dibuat oleh sekolah dan kemudian diparaf oleh Komite Sekolah untuk keperluan administratif. Oleh karenanya, RAPBS cenderung lemah dalam artian bahwa RAPBS tersebut kemudian tidak benar-benar menjadi acuan dalam penggunaan dana Bantuan sekolah yang diterima. Untuk itu perlu diperhatikan pembentukan prosedur baru dalam keuangan sekolah, yakni: <br /></p> <p>RAPBS dibuat dengan dua bidang penggunaan dana yakni Belanja Operasional dan Belanja Pemeliharaan. Belanja Operasional disusun oleh sekolah berdasarkan pengalaman dan taksiran penggunaan ke depan. Sebaliknya Belanja Pemeliharaan ditetapkan melalui Musyawarah Masyarakat Sekolah yang diarahkan oleh Komite. <br /></p> <p> <br /> </p> </li> <li> <div><strong>Partisipasi Masyarakat</strong> <br /></div> <p>Salah satu keunggulan program-program pendampingan yang ada yakni keharusan swadaya masyarakat dalam setiap program. Bentuk partisipasi ini bisa tercapai apabila masyarakat sekolah ikut dilibatkan dalam perencanaan pengembangan sekolah dengan demikian rasa memiliki terhadap sekolah menjadi ada.</p> </li> </ol> </span>Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-89143398327629382702008-12-10T15:45:00.001+07:002016-06-23T02:46:36.059+07:00Pemindahan Ibukota: Wacana yang sangat bagus<span xmlns="xmlns"> <p>Kompas, Selasa 9 Desember 2008, memuat berita yang cukup bagus. Wacana pemindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan Tengah atau Kalimantan Timur dilemparkan oleh Andrianof Chaniago, pengajar Ekonomi Politik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.</p> </span> <a name='more'></a> <span xmlns="xmlns"> <p>Terhadap usulan tersebut, pada umumnya para politisi menyambut baik. Indra J. Piliang, politisi Golkar menyatakan: <br /></p> <blockquote> <p>"hal itu layak untuk didiskusikan" <br /></p> </blockquote> <blockquote> <p>"Saat ini kemacetan di Jakarta sudah parah. Jarak tempuh dari satu departemen ke departemen lainnya sangat lama akibat macet. Pemindahan ibu kota juga dapat mengurangi kemacetan birokrasi. Pemindahan juga dapat mengurangi kemalasan birokrasi," <br /></p> </blockquote> <blockquote> <p>"pemindahan tersebut akan lebih baik jika dilihat dari sisi administratif/manajerialnya saja, seperti Canberra, Australia. Sementara itu, Jakarta, dan kota-kota lainnya tetap dapat menjadi kota industri" <br /></p> </blockquote> <p>Sementara itu Nurul Arifin, caleg Golkar menanggapi: <br /></p> <blockquote> <p>"Wacana pemindahan ibu kota sangat baik, terlebih jika hal ini didukung dengan memajukan waktu di Indonesia, sehingga sama dengan waktu di Hongkong, Singapura, dan Malaysia. Dengan demikian kita dapat menyamai langkah mereka," <br /></p> </blockquote> <p>Halida Hatta, Wakil Ketua III Partai Gerindra juga menanggapi: <br /></p> <blockquote> <p>"masalah urbanisasi merupakan masalah kronis, yang memerlukan pemecahan yang serius. Dia berharap, wacana ini harus sampai pada implementasi di tingkat kebijakan politik. Dia mengakui, selama ini banyak melihat wacana dan penelitian bagus, yang hanya sebatas kertas" <br /></p> </blockquote> <p>Pemindahan ibukota dalam sejarah Indonesia sebenarnya bukan hal yang baru. Sebelumnya, ibukota pernah dipindahkan ke Yogyakarta dan Bukittinggi. Oleh karenanya, kalau memang dibutuhkan kenapa tidak?</p> </span>Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-13554833878183966732008-12-02T02:06:00.001+07:002016-06-23T04:01:07.382+07:00Menjual Dakwah dan Tarbiyah sebuah kemunduran berpolitik<span xmlns="xmlns"> <p>Pengalaman buruk akibat penggunaan dakwah untuk kepentingan politik, membuat para pendahulu bangsa Indonesia membuat penegasan untuk memisahkan kegiatan dakwah dan politik. Garis tegas pemisahan antara aktivitas politik dengan aktivitas dakwah telah dilakukan PPP pada tahun 1973. PPP bergerak di bidang politik, dan empat fusi PPP yakni MI, NU, SI dan Perti di bidang keagamaan. Namun, garis tegas pemisahan dakwah dengan politik tersebut sudah mulai luncur karena saat ini sudah hadir partai yang menggunakan dakwah untuk kepentingan politik meskipun berlabel politik untuk dakwah.</p> </span> <a name='more'></a> <span xmlns="xmlns"> <p>Trend penggunaan dakwah untuk kepentingan politik memang sangat jitu. Pengguna dakwah pada masa lalu tidak hanya dari partai Islam, bahkan komunis pun pada awal kemunculannya menggunakan ayat-ayat untuk mengembangkan partainya. Dengan cara itu, komunis berhasil menyusup ke tubuh Serikat Islam yang pada akhirnya memunculkan SI Merah yang selanjutnya berubah menjadi PKI. Sebaliknya, penghentian penggunaan dakwah untuk aktivitas politik telah menyebabkan PPP yang nota bene pada masa lampau merupakan satu-satunya corong politik umat Islam kehilangan suara. <br /></p> <p>Selama dakwah digunakan untuk berpolitik, umat kemudian menjadi berpecah belah. Masing-masing partai berargumen dengan menggunakan al Qur'an dan Hadits untuk mempertebal fanatisme pendukung. Karenanya, lahirlah massa yang emosional, yang bertindak atas dasar fanatisme yang sangat kaku. Mereka tidak peduli kebenaran. Mereka mati-matian membela partainya, bahkan dengan pengorbanan nyawa. Para dai (politis) hanya tersenyum di atas kobaran darah. <br /></p> <p>Dakwah politis cenderung melahirkan content-content yang lebih bersifat agitatif daripada konstruktif. Dakwah semacam ini pada akhirnya cenderung bersifat menyenangkan audiens daripada membenarkan. Selagi hasilnya menguntungkan partai, salah atau benar nomor dua. Oleh karenanya, dakwah kemudian bergeser jauh dari tujuannya semula. <br /></p> <p><strong>Tarbiyah <br /></strong></p> <p>Partai-partai besar masa lalu termasuk di antaranya Golkar menyadari bahwa pendidikan merupakan ladang yang subur bagi penanaman ideologis. Pemanfaatan tenaga pendidik seumpama guru sangat efektif dalam mengembangkan suara. <br /></p> <p>Kenyataan-kenyataan tersebut mungkin memberikan ilham pada salah satu partai yang ada saat ini untuk mengemas tarbiyah sebagai salah satu alat pengembangan partai. Seorang murid sangat muda direcoki oleh guru. Oleh karenanya, seorang jamaah tarbiyah merupakan ladang bagi ustadz (ah) politik untuk diciptakan sebagai kader partai yang panatik. <br /></p> <p><strong>Stop dakwah dan tarbiyah politis <br /></strong></p> <p>Dakwah dan tarbiyah untuk kepentingan politik pada prinsipnya tidak memberikan keuntungan bagi umat dan jika tidak terkontrol akan dapat menyebabkan perpecahan apalagi mengingat bahwa tanpa adanya kegiatan politis secara langsung saja, umat telah terkotak-kotak. Apalagi, kalau kegiatan politis terhadap umat dibiarkan terbuka. Oleh karenanya, seandainya dakwah dan tarbiyah politis tidak dihentikan, bukan tidak mungkin suatu saat Indonesia akan menjadi Libanon kedua.</p> </span>Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-42459984839984318322008-11-26T00:17:00.002+07:002016-06-23T05:19:36.060+07:00SOTK baru RiauDPRD Riau akhirnya mengesahkan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Provinsi Riau yang baru yakni: <a name='more'></a> <strong>Staf Ahli:</strong> <br />1. Bidang Politik dan Hukum <br />2. Bidang Pemerintahan <br />3. Bidang Pembangunan <br />4. Bidang Ekonomi dan Keuangan <br />5. Bidang Kemasyarakatan dan SDM <br /><strong>Asisten:</strong> <br />1. Asisten I Bidang Pemerintahan <br />2. Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan <br />3. Asisten III Bidang Administrasi Umum <br /><strong>Biro:</strong>1. Biro Tata Pemerintahan <br />2. Biro Hukum Organisasi dan Tata Laksana <br />3. Biro Humas <br />4. Biro Administrasi Pembangunan <br />5. Biro Administrasi Perekonomian <br />6. Biro Kesejahteraan Rakyat <br />7. Biro Umum <br />8. Biro Perlengkapan <br />9. Biro Keuangan <br /><strong>Dinas:</strong>1. Dinas Pendidikan <br />2. Dinas Pemuda dan Olahraga <br />3. Dinas Kesehatan <br />4. Dinas Sosial <br />5. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan <br />6. Dinas Perhubungan <br />7. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata <br />8. Dinas PU <br />9. Dinas Koperasi dan UKM <br />10. Dinas Perindustrian dan Perdagangan <br />11. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura <br />12. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan <br />13. Dinas Perikanan dan Kelautan <br />14. Dinas Perkebunan <br />15. Dinas Kehutanan <br />16. Dinas Pertambangan dan Energi <br />17. Dinas Pendapatan <br />18. Dinas Informasi Komunikasi dan Pengelolaan Data Elektronik <br /><strong>Lembaga Teknis:</strong> <br />1. Badan Perencanaan Pembangunan <br />2. Badan Penelitian dan Pengembangan <br />3. Badan Kesbang Politik dan Linmas <br />4. Badan Ketahanan Pangan <br />5. Badan Penanaman Modal dan Promosi <br />6. Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi <br />7. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa <br />8. Badan Pemberdayaan Perempuan Anak dan KB <br />9. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu <br />10. Badan Penghubung <br />11. Satpol <br />12. Inspektorat <br />13. Badan Kepegawaian Daerah <br />14. RSUD Arifin Achmad <br />15. RS Jiwa Tampan <br />16. Badan Koordinasi Penyuluhan <br /> <br />Penyatuan Infokom dan PDE merupakan satu langkah efisiensi yang cukup bagus karena selama ini kesannya cenderung tumpang tindih. Namun demikian ada beberapa SOTK yang masih potensial untuk disatukan umpamanya Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dengan Badan Ketahanan Pangan. Kemudian apakah kehutanan tidak bisa disatukan dengan perkebunan? Atau perkebunan, tanaman pangan, perikanan, bkp disatukan menjadi dinas pertanian saja? <br /> <br />Kemudian sehubungan dengan pembangunan manusia yang bertumpu pada pendidikan, kesehatan dan kewirausahaan, berdirinya dinas pendidikan dan kesehatan sebagai dinas tersendiri adalah hal yang patut dihargai. Namun sayangnya dinas UKM masih bergabung dengan koperasi, padahal antara UKM dan koperasi sebenarnya tidak wajib dipaksakan. Banyak UKM-UKM yang bukan tergabung dalam wadah koperasi dan pemaksaan UKM-UKM untuk membentuk koperasi pada prinsipnya cenderung berbuah kegagalan karena UKM-UKM yang membentuk koperasi tersebut tidak memiliki kesadaran berkoperasi namun memanfaatkan koperasi sebagai alat untuk mendapatkan pembinaan. Oleh karenanya, para pemikir di negeri ini kiranya dapat mempertimbangkan berdirinya dinas UKM yang tersendiri yang betul-betul fokus mengembangkan UKM tanpa dibebani keharusan mengembangkan koperasi. <br /> <br />Keputusan Presiden Soeharto menggabungkan perindustrian dan perdagangan dalam satu departemen tampaknya masih berpengaruh sampai sekarang dengan berdirinya disperindag dalam satu wadah. Padahal kalau menurut pikiran saya, bidang pembinaan perindustrian apakah tidak lebih dekat dengan bidang pertambangan/energi dibandingkan perdagangan? Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-79311557372145190692008-11-14T22:35:00.002+07:002016-06-23T03:37:20.727+07:00BBM Turun Awal Desember 2008, Kelangkaan Sudah Mulai SekarangTurunnya harga minyak dunia secara drastis hingga mencapai lebih kurang 50%, yakni dari $130 per barel menjadi $65 - $70 per barel merupakan alasan yang wajar kalau masyarakat juga menuntut penurunan harga minyak dalam negeri. Demonstrasi penuntutan penurunan BBM terjadi di mana-mana, misalnya saja, di Makassar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan unjuk rasa di depan kampusnya Jalan AP Pettarani Makassar Rabu lalu. <a name='more'></a> <strong>Kelangkaan BBM</strong> <br />Kebijakan subsidi yang dilakukan pemerintah dengan menurunkan harga minyak secara tertulis pada dasarnya hanya akal-akalan saja. Sejarah membuktikan, SBY - JK secara prinsip tidak menaikkan subsidi tersebut, namun hanya mengurangi stock BBM. Akibatnya, saat harga diumumkan turun, stock BBM di pasaran juga turun. Alhasil, harga eceran menjadi naik, bahkan beberapa kali lipat sebelum harga itu diturunkan. Celakanya lagi, kebijakan stock BBM tersebut, telah dilakukan jauh sebelum harga BBM itu resmi diturunkan. Contohnya saja sekarang, beberapa hari ini, warga kesulitan menemukan BBM di SPBU resmi, alhasil pengecer minyak yang biasanya hanya melayani pembeli kagetan, terkejut. Dan karena stock mereka juga terbatas, hukum ekonomi berlaku, sehingga secara otomatis harga eceren menjadi sangat tinggi. <br /> <br /><strong>Mari cerdaskan konsumen akhir</strong> <br />Penipuan politis semacam kebijakan subsidi BBM ini seharusnya sudah berakhir. Manipulasi para politikus untuk sekedar mencari dukungan sesaat untuk mengejar ambisinya harus dihentikan. Para politisi, dan para mahasiswa yang notabenenya intelektual, seharusnya memberikan informasi realistis kepada masyarakat apa sebenarnya yang dimaksud (terbungkus) dengan kebijakan-kebijakan kamuflase tersebut. <br /> <br /><strong>Harga BBM dan kemakmuran</strong> <br />Penurunan harga BBM di satu sisi tidak serta merta diikuti dengan penurunan harga komoditas. Dalam kenyataannya, harga bahan dasar kebutuhan masyarakat tetap sebagaimana sebelum BBM diturunkan. Demikian juga tarif angkutan. Oleh karenanya, tidak dapat kita mengatakan bahwa dengan penurunan BBM tingkat kemakmuran masyarakat akan terkoreksi. <br /> <br /><strong>Penikmat BBM</strong> <br />Siapakah sebenarnya penikmat BBM? Apakah rakyat jelata? Siapakah yang memiliki kendaraan? <br /> <br />Dalam setiap tuntutan penurunan BBM, yang dijadikan kambing hitam adalah masyarakat jelata. Padahal mereka bukanlah pemilik kendaraan. Bahkan mereka pun juga jarang menaiki kendaraan umum dan lebih memilih berjalan kaki kecuali dalam keadaan sangat mendesak. Oleh karenanya, tidak pantas kalau dikatakan penikmat BBM itu masyarakat kelas bawah. Yang benar, adalah kalangan menengah ke atas. Jadi, penyebutan nama masyarakat sebagai korban kemahalan BBM adalah sebuah pencatutan yang tidak sepatutnya. <br /> <br /><strong>Terlalu banyak membakar uang</strong> <br />Indonesia sebenarnya terlalu banyak membakar uang. Orang menggunakan BBM secara boros karena harga BBM yang bahkan masih belum berselisih jauh dengan harga minuman kaleng padahal ketersediaan bahan bakunya dan keruwetan prosesnya berselisih jauh. <br />Padahal, akibat pembakaran uang secara sia-sia tersebut, Indonesia mengalami kekurangan jalur lalu lintas yang sangat tinggi dan kendaraaan juga menjadi pembunuh yang paling produktif. Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-57221000509032024202008-11-11T02:57:00.002+07:002016-06-23T03:49:28.842+07:00Amrozi, Islam dan TerorismeHarimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Kata pepatah usang tersebut ternyata tidak pernah basi ditelan perjalanan zaman. <a name='more'></a> Nabi Muhammad megah pada kelahirannya dan umatnya membuat heboh saat kematiannya. Kenyataan ini ternyata berlaku bagi tiga terpidana bom bali: <strong>Imam Samudera</strong>, <strong>Amrozi</strong> dan <strong>Mukhlas</strong>. Amrozi, pria kelahiran Lamongan, Jawa Timur, 6 Juni 1963 yang lalu, seorang pria yang hanya berkarir sebagai penjual hand phone dan tukang reparasi motor dan mobil tiba-tiba saja menjadi berita hangat nasional. Dan kehangatan berita tentang Amrozi dan kawan-kawan mencapai puncaknya menjelang ajalnya. <br /> <br />Kematian Amrozi menimbulkan sekurang-kurangnya tiga sikap di masyarakat. Bagi nonmuslim yang mengaitkan Islam dengan terorisme, kematian Amrozi adalah ibarat kematian iblis yang di saat-saat kematiannya masih melemparkan senyum busuknya. Bagi simpatisannya, kematian Amrozi adalah kepergian sang martir demi membela keyakinannya. Dan bagi sebagian muslim yang merasa ternodai, kematiannya adalah ibarat pembersihan Islam dari orang-orang noktah hitam yang menjijikkan. <br /> <br /><strong>Senyum tanpa dosa</strong> <br />Senyum trio tersangka bom bali yang seakan-akan tanpa dosa ini menimbulkan rasa dongkol bagi korban bom bali yang sudah meyakini Amrozi sebagai pelakunya. Tapi senyum ini menjadi tanda tanya bagi sebagian masyarakat "Apakah benar Amrozi dkk bersalah?" <br /> <br />Pertanyaan itu dapat bermakna dua: <br />1. Apakah benar Amrozi dkk pelakunya? <br />2. Apakah salah tindakan Amrozi dkk? <br /> <br /><strong>Prestasi yang prestisius</strong> <br />Penangkapan Amrozi dkk sungguh sangat mencengangkan. Hanya dalam waktu beberapa saat saja, kepolisian sudah berhasil menangkap tiga pelaku teroris bom bali. Ini adalah prestasi terhebat kepolisian Indonesia dalam sejarah. Padahal, dalam banyak kasus, seringkali bertahun-tahun kasus-kasus tidak menemukan titik terang. Kenapa polisi begitu cepat menemukan pelakunya? <br /> <br />Teknik yang digunakan konon adalah dengan penelusuran nomor hp. Inilah yang hebat. Bagaimana detailnya, hanyalah kepolisianlah yang tahu. Padahal dalam banyak kasus pencurian hp, no. imei yang kita miliki seakan-akan tidak ada fungsinya. Saya seringkali kehilangan HP, dan melaporkan no imei yang dimiliki baik melalui telpon, sms dan internet, namun tidak ada hasilnya. Untuk melacak SIM Card, cukup dengan membuang SIM Card tersebut saja, kita tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi. Tetapi kepolisian, hanya dengan bermodalkan penelusuran teknologi GSM ini, dapat dengan cepat membongkar pelaku bom bali. Sungguh hebat. <br /> <br />Ada resah di hati saya. Kalau memang benar teknik tersebut sangat valid, bagaimana dengan SIM Card- SIM Card saya yang hilang. Apa tidak mungkin suatu saat sampai ke tangan seorang teroris, dan tiba-tiba saja saya menjadi tersangka? <br /> <br /><strong>Prinsip sang mujahid</strong> <br />Seandainya Amrozi dkk benar-benar pelaku teror bom bali, ketegarannya dan kemampuannya tersenyum menjelang ajal patut dicurigai. Kemampuan tersebut biasanya hanya dimiliki oleh seseorang yang merasa benar dengan tindakannya, dalam arti kata, senyum tersebut hanya mampu dilemparkan oleh seorang mujahid sejati. <br /> <br />Perilaku Amrozi dkk membuat malu sebagian mungkin sebagian besar muslim di negeri ini. Tapi sebenarnya kita musti lebih malu lagi, karena kita membiarkan apa-apa yang menjadi target perjuangan mereka meraja lela. Perjudian, pelacuran, korupsi dan aneka ma'siat lainnya terlihat jelas di depan mata. Dan kita hanya tersenyum-senyum saja melihatnya. Negeri yang penduduknya mayoritas Islam ini, ternyata lebih jahil dari negeri jahiliah. <br /> <br />Kita sering menyalahkan sekelompok umat Islam yang beramar ma'ruf dengan cara mereka yang kita nilai tidak Islami. Tetapi, kita tidak pernah menunjukkan kepada mereka bagaimanakah cara yang Islami tersebut. Kita merasa tersinggung dikait-kaitkan dengan terorisme, namun dalam kehidupan sehari-hari, kita bahkan terlalu sering menerror saudara sendiri. <br /> <br />Mau jadi apa kita? Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-75368126778718929962008-09-27T22:22:00.002+07:002016-06-23T06:03:40.060+07:00Rusli Zainal (RZ MM) diperkirakan menangHasil Quick Count LSI menempatkan Rusli Zainal sebagai calon Gubernur Riau mendatang. Kemenangan ini sudah banyak diperkirakan orang, karena Rusli Zainal memiliki banyak kelebihan dibandingkan calon-calon lainnya: <a name='more'></a> <span style="font-weight: bold">1. Lebih Populer</span> <br />Dibandingkan calon-calon lain, RZ memiliki frekuensi tampil di TV nasional lebih besar daripada pasangan lain. Menjadi khatib pada peringatan keagamaan nasional, membuka FFI dan sederet kegiatan lain yang diliput oleh TV nasional, yang menjadi satu-satunya sarana hiburan utama terutama oleh masyarakat pedesaan. Sebaliknya, kedua pasangan pesaing boleh dikatakan hanya tampil di TV lokal yang baru dapat diakses di ibukota provinsi dan di surat kabar yang hanya dibaca oleh sebagian kecil masyarakat Riau. Oleh karenanya, kenapa masyarakat harus memilih orang yang tidak dikenal? <br /><span style="font-weight: bold">2. Incumbent dengan kekurangan yang tipis.</span> <br />Rusli Zainal dapat menjaga posisi pertumbuhan ekonomi Riau yang cukup drastis,sedangkan skandal-skandal yang menindas rakyat kecil di Riau boleh dikatakan hampir tidak ada. Oleh karenanya, kenapa mengambil resiko memilih orang baru yang belum jelas kebijakannya? <br /><span style="font-weight: bold">3. Sharing posisi yang adil.</span> <br />Meskipun saat baru menjabat Rusli Zainal mengadakan pergantian kabinet, namun dalam kabinet yang diadakannya hampir semua wilayah Riau terwakili. Era kemundurannya, gubernur yang baru mengadakan kebijakan yang menghebohkan. Oleh karenanya, seperti masyarakat Peranap yang meskipun berada di Indragiri Hulu yang saat ini memiliki wakil yang maju menjadi pesaing Rusli, mayoritas masyarakat masih memilih Rusli karena berharap di bawah Rusli masih ada representasi wakil Peranap di Provinsi. Oleh karenanya, kenapa harus memilih kandidat yang belum tentu mampu menampung representasi daerahnya? <br /><span style="font-weight: bold">4. Dukungan emosional.</span> <br />Masing-masing calon didukung kuat dari daerah asalnya. Dari segi komposisi penduduk, daerah asal Rusli lebih padat. Dan masyarakat daerah asalnya, tentu tidak akan sampai hati, kenapa harus memilih orang lain? <br /> <br /><span style="font-weight: bold">Kekalahan Rusli</span> <br />Di beberapa daerah Rusli Zainal mengalami kekalahan cukup telak, yakni: <br /><span style="font-weight: bold">Daerah yang dihambat pemekarannya</span> <br />Partai Golkar yang mendominasi daerah yang ingin mekar dianalogikan sebagai partai penghambat pemekaran. Oleh karenanya, kenapa harus memilih calon dari golkar? Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-62190641611602756902008-09-10T22:51:00.002+07:002016-06-23T05:36:18.645+07:00Nama buat putra tercintaApalah arti sebuah nama? Tapi ternyata memberi nama bukanlah semudah membuat nickname atau character pada sebuah game. Apabila kita kurang suka, kita tinggal mengganti nickname atau character tersebut. Tetapi nama untuk seorang manusia, insya Allah akan dibawa sampai mati. <a name='more'></a> Nama seorang manusia mencerminkan beberapa hal: <br />1. <strong>History</strong>, yakni kondisi atau latar belakang di saat dia dilahirkan.Banyak yang memilih untuk memberi nama anaknya berdasarkan waktu kelahirannya, misalnya Agus, Fitri, Ramadhan, Juli dan sebagainya. Ada pula yang memberi nama dengan tempat kelahirannya, semisal Prana buat anaknya yang lahir di Peranap. Atau juga berdasarkan peristiwa di saat kelahirannya seperti Gempar karena lahir pada situasi yang menggemparkan. Namun, pemilihan nama berdasarkan history ini kadang-kadang mengesankan nama pasaran. <br />2. <strong>Idola</strong>. Banyak orang yang memberikan nama anaknya sesuai dengan tokoh idolanya. Bisa artis, atlit atau pun politisi. Namun, pemberian nama sembarang comot juga dapat menimbulkan ketidakpercayadirian pada sang penyandang nama. <br />3. <strong>Harapan</strong>. Kebanyakan muslim memberikan nama anak-anak mereka dengan suatu harapan, misalnya Muhammad untuk anak yang diharapkan menjadi orang terpuji, Shalih untuk yang diharapkan menjadi anak yang shaleh dan sebagainya. <br /> <br />Pertimbangan-pertimbangan tersebut di ataslah yang membuat pemberian nama menjadi agak rumit. Kalau diikuti semua kriteria maka nama anak akan menjadi sangat panjang dan cenderung memiliki arti yang virtual, yakni pengertian yang hanya dipahami oleh sang pemberi nama. <br /> <br />Dalam hal ini, ada beberapa kriteria yang ingin saya dapatkan dalam nama yang diberikan : <br />1. Mencerminkan latar belakang kelahirannya, karena lahir di bulan Ramadhan saya ingin namanya memiliki tautan dengan bulan Ramadhan. <br />2. Mengandung suatu harapan. <br />3. Singkat, nama tersebut diharapkan hanyalah satu kata dan satu kata tersebut hanya terdiri dari dua suku kata. <br />4. Dalam nama tersebut tidak terdapat huruf-huruf yang memungkinkan perbedaan lafal, seperti f,v,kh, sy dan sebagainya. <br />5. Nama tersebut cukup enak untuk dipamerkan. <br /> <br />Inilah pekerjaan rumah yang cukup sulit, yang dibatasi sempitnya waktu karena desakan-desakan agar si bayi mendapatkan panggilan yang permanen. Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-13161545998590661732008-08-30T18:29:00.002+07:002016-06-23T05:41:44.909+07:00Partai Besar, Partai yang Keropos.Ada gejala-gejala negatif yang membahayakan bagi partai besar saat ini, yakni kekeroposan. Gejalanya dapat terlihat dari fenomena pilkada yang justru selalu dimenangkan oleh partai-partai kecil. Kekeroposan ini sebenarnya sudah disadari oleh petinggi-petinggi partai bersangkutan. <a name='more'></a> Kekeroposan yang terjadi pada partai besar pada umumnya bersumber dari dua hal: <br />1. Persaingan tidak sehat di dalam partai itu sendiri <br />2. Kesombongan <br /> <br />Partai-partai besar memiliki massa yang banyak sehingga menggiurkan untuk dikendarai. Oleh karenanya yang berkepentingan, menggunakan segala cara untuk sampai ke puncak. Penggunaan uang, kolusi dan manipulasi dukungan merupakan hal yang lumrah dijumpai pada partai besar. Oleh karenanya, calon atau pimpinan yang muncul ke permukaan belum tentu seseorang yang terbaik dan paling mengakar. Sebaliknya, yang kalah bersaing dan merasa memiliki modal baik modal uang maupun massa segera keluar dan mencoba mengendari kendaraan baru (parpol baru). Sebaliknya yang tidak memiliki modal berjuang diam-diam dan terkadang tidak segan-segan berkhianat (menjadi musuh dalam selimut). <br /> <br />Partai-partai besar juga merasa bahwa mereka memiliki segalanya. Dalam setiap event mereka cenderung bersikap remeh, sangat berbeda dengan partai-partai kecil yang bergerilya untuk mendapat dukungan dari masyarakat. Akibatnya, saat pengumuman hasil perolehan suara, partai besar sering terhenyak. Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-42954362085225245142008-08-28T20:09:00.000+07:002008-08-28T20:11:53.705+07:00Menciutkan jumlah parpol di IndonesiaJumlah partai politik yang akan mengikuti lebih dari 10 kali lipat jumlah peserta pemilu pada era orde baru, yakni di atas angka 30-an. Banyaknya jumlah peserta pemilu ini memiliki dua sisi yakni negatif dan positif. Positifnya, menjadi caleg bukan lagi eksklusif. Menjadi caleg saat ini tidak lebih seperti menjadi pelamar kerja. Para caleg dari partai berbeda saat ini dapat berkumpul dengan bebas pada saat mengurus segala persyaratan administrasi seakan-akan bukan rival/saingan saja, persis seperti saat-saat melamar jadi PNS.<br /><strong>Negatifnya</strong>, beranjak dari wacana yang berkembang dari pemilu-pemilu lalu, jumlah partai yang banyak ini menambah tinggi turunnya animo masyarakat terhadap politik. Apalagi dengan kinerja DPR yang rendah berbanding lurus dengan perilaku-perilaku tidak terpuji anggota dewan yang tinggi.<br /><br />Lalu bagaimana menurunkan jumlah parpol? Secara teoritis, jumlah parpol yang ideal menurut pendekatan kualitatif yakni berdasarkan potensi memerintah dalam beberapa waktu (coalition potensial) dan potensi untuk membangun/dilibatkan dalam koalisi (blackmail potensial) jumlah ideal parpol adalah antara 7 dan 8 parpol. Sementara menurut pendekatan kuantitatif, dengan metode NV (Effective Number of Parties in Votes) yakni prosentase distribusi suara yang dimiliki parpol pada pemilu 2004, idealnya berjumlah 12 atau 13 parpol sedangkan dengan metode NS (Effective Number of Parties in Seats)yakni prosentase distribusi kursi yang dimiliki oleh parpol pada pemilu 2004 yang lalu idealnya adalah 14 parpol.<br /><br />Masalahnya, bagaimanakah cara menciutkannya? Penciutan melalui Undang-undang pada prinsipnya bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi, yakni langkah yang pernah diterapkan oleh Orde Baru pada awal-awal kelahirannya. Soeharto memaksakan Perti, PSII, NU dan Masyumi menjadi PPP dan IPKI, PNI, PKRI, Parkindo dan Murba menjadi PDI.<br />Penciutan jumlah parpol hendaklah berjalan berdasarkan permintaan pasar (masyarakat). Partai yang tidak memiliki pendukung harus siap-siap dieliminasi. Bagaimanakah caranya? <br />UU yang berlaku saat ini menggunakan ET sebagai kunci penciutan partai. Tetapi ternyata tidak efektif. Dalam kenyataannya, partai-partai yang tidak memenuhi ketentuan ET masih tetap dapat mengikuti pemilu dengan hanya berganti baju dan nama.<br />Solusinya:<br />Harus ada perubahan dalam sistem pemilu.<br />1. Sistem pemilu yang saat ini berdasarkan dapil di mana satu dapil dapat terdiri hingga belasan kursi hendaknya diciutkan sehingga satu dapil hanya memuat satu kursi. <br />2. Pengecilan dapil ini tentu berimplikasi makin membesarnya jumlah parpol karena semakin banyak orang yang membutuhkan parpol sebagai kendaraan politik. Oleh karenanya, abaikan parpol dalam penentuan kursi. Kunci kedua yang penting adalah setiap caleg diwajibkan memperoleh dukungan sekian persen dari calon pemilih. Sebagai contoh apabila calon untuk satu dapil diharapkan hanya 5 orang, maka satu caleg harus memenuhi 20% dukungan dari pemilih. Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan tidak didapat 5 caleg yang memenuhi syarat maka diambil 5 caleg dengan dukungan terbanyak.<br />3. Perlakuan tersebut sama untuk caleg dari parpol dan caleg independen.<br />4. Selanjutnya, tidak ada sistem recalling atau penentuan PAW dari parpol. Apabila ada anggota dewan yang mundur, meninggal atau diberhentikan, diadakan pemilihan sela di dapilnya seperti yang saat ini berlaku di Malaysia.<br />5. Lalu apakah fungsi parpol? Dengan ketentuan-ketentuan tersebut parpol pada prinsipnya hanyalah menjadi organisasi politik dari orang-orang yang mempunyai aspirasi politik yang sama. Dengan demikian, antara parpol dengan anggotanya akan mempunyai hubungan yang erat sebab diikat oleh visi,misi dan ideologi. Setiap orang yang dicalonkan dari suatu parpol otomatis adalah seorang yang betul-betul pilihan dari parpol tersebut. Parpol pun akan berfungsi sebagai lembaga pengumpul suara dengan demikian parpol mempunyai tanggung jawab moral untuk membina anggota (kadernya) dan memenuhi aspirasi mereka.Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-21981945491312632732008-08-18T23:12:00.002+07:002016-06-23T05:25:59.886+07:00PKB tanpa GusdurBanyak suara yang berkembang di media yang meminta Pimpinan PKB untuk kembali mendekati Gus Dur. Menurut para penganjur, apabila itu tidak dilakukan, maka suara PKB akan turun separuh. <br /> <br />Gus Dur memang merupakan tokoh yang sangat penting bagi PKB, namun kebenaran bahwa suara PKB tergantung pada Gus Dur juga masih perlu diuji. Di samping itu, sebagai partai modern, PKB pun seharusnya juga melepaskan ketergantungannya kepada Gus Dur tanpa melupakan eksistensi Gus Dur sebagai salah satu pendiri PKB. Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-67918156502048804132008-08-16T15:48:00.002+07:002008-08-16T16:08:36.812+07:00Korupsi di Indonesia masih akan subur 5 tahun mendatangBagaimanapun usaha KPK memberantas korupsi di Indonesia tampaknya akan sia-sia, karena DPR sebagai lembaga pembentuk Undang-undang tampaknya masih akan dipenuhi oleh para saudagar-saudagar suara. Para saudagar tentunya berusaha untuk mencari keuntungan, tidak cukup sekedar ROI saja.<br /><br />Investasi yang dilakukan oleh para saudagar suara sekurang-kurangnya terlihat:<br />1. Permainan angka<br /> Proses pencalegan seperti yang terlihat di Indragiri Hulu, <a href="http://riau.hafiz.web.id">Riau</a>, yang tentunya juga terjadi di daerah lain di Indonesia, saat ini sibuk bermain-main dengan angka. <em>"Apakah artinya angka?"</em> Tetapi angka sangatlah penting bagi pedadu, penjudi dan saudagar suara. Oleh karenanya terjadi jual beli angka, lelang angka dan pencurian angka. Semakin kecil angka yang didapat, semakin besar rupiahnya.<br /><br />2. Jual beli tanda tangan<br /> Proses berikutnya yang sangat berwarna adalah jual beli tanda tangan. Para saudagar suara adalah ibarat beruk yang memanjat pohon, hanya saja tidak bertali tetapi dengan uang. Mereka memanjat batang sekedar untuk memetik tanda tangan mulai dari ranting, cabang sampai ke pucuk. Semakin tinggi panjatannya, semakin tinggi harganya.<br /><br />3. Investasi Suara<br /> Setelah dua tahapan tersebut dilalui barulah para saudagar suara menanamkan investasinya dengan harapan investasi yang dikeluarkan produktif. Ibarat menanam benih, tetapi panennya adalah suara. Investasi ini tidak sedikit jumlahnya, dan tentu setiap investor, pada saatnya nanti juga akan berusaha tidak saja mengembalikan semua yang sudah terlanjur ditanamkan, tetapi berikut bunga-bunganya. Apa pun caranya.Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-52358764297363561442008-08-15T20:41:00.003+07:002016-06-23T06:01:46.789+07:00Pilgubri Partai mana yang akan menang?Pemilihan gubernur <a href="http://riau.hafiz.web.id">Riau</a> sebentar lagi berlangsung. Masa kampanye segera akan dimulai yang terbagi atas tiga zona. Masing-masing pasangan dan timses sudah bergerak dan mulai berperang opini. Tapi siapakah yang akan menang? <a name='more'></a> Di Indragiri Hulu seperti yang saya lihat sendiri, CS boleh dikatakan pasangan yang paling kurang populer. Hal ini wajar, karena masing-masing anggota pasangan jarang berkunjung ke Indragiri Hulu. Boleh dikatakan hanya pejabat partai pengusung yang tahu baik mereka dan segelintir cerdik pandai serta komunitas Jawa (IKJR). <br /> <br />Pasangan Tampan agak lebih dikenal. Dua periode menjabat Bupati Indragiri Hulu merupakan modal dasar bagi pasangan Tampan, namun juga menyiratkan berbagai kelemahan. Adalah karakter Thamsir yang selalu ingkar janji dan kebijakan administrasinya yang berantakan merupakan sumber utama kekecewaan masyarakat. <br /> <br />Rusli Zainal sama dikenal masyarakat seperti halnya Thamsir, namun pasangannya boleh dikatakan memberikan efek negatif pada Rusli. Raut wajah MM yang membayangkan kesombongan, mengurangi simpati masyarakat pada pasangan ini. Meski asli Indragiri Hulu, namun masyarakat Inhu banyak yang tidak kenal dengan MM. <br /> <br />Artinya dari ketiga faktor tersebut di atas, tidak dapat kita bayangkan siapa yang bakalan dipilih oleh masyarakat. <br /> <br />Dilihat dari partai pendukung, pasangan RZ-MMlah yang paling kuat, karena Golkar merupakan partai terkuat di INHU. Tapi ingat, masyarakat Inhu sebagaimana masyarakat Riau pada umumnya bukanlah masyarakat yang fanatis terhadap suatu partai. Dominannya partai lebih karenan figur yang ditampilkan partai tersebut, yang mana secara umum figur-figur kuat di kecamatan didominasi partai Golkar. Lalu, bagaimana pada pilkada? Dapat dipastikan, bahwa para pendukung caleg dari Golkar tidak secara otomatis mengikuti seruan caleg yang sebelumnya dipilih mereka, karena kalau dengan caleg tersebut mereka memiliki ikatan emosional tetapi dengan gubernur yang dibela oleh caleg tersebut mereka tidak punya hubungan apa-apa. <br /> <br />Oleh karenanya, sebagaimana pilkada bupati sebelumnya yang angka golputnya tinggi, pilgubri ini mungkin akan lebih besar lagi. Jadi, lawan politik Partai GOLKAR sebenarnya bukanlah Demokrat atau pun PDIP, tetapi justru adalah Partai GOLPUT. Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-61119783284294385812008-07-28T22:31:00.000+07:002016-06-23T03:39:56.447+07:00TanggungBencana alam yang menimpa Indonesia, diikuti dengan bencana kebijakan yang sangat tidak profesional. Keputusan pemerintah untuk menurunkan subsidi BBM secara tanggung menyebabkan langkanya minyak di pasaran. Disusul krisis listrik, otomatis kebutuhan akan BBM juga meningkat, sementara quota BBM tidak ditambah. Alhasil, BBM hilang entah ke mana. <a name='more'></a> Kondisi ini memberi peluang bagi sebagian orang yang awas mata duitnya. Setiap peluang tentu ada bisnisnya. Dan bisnis makelar/calo BBM merebak di mana-mana. Sehinggalah tidak aneh lagi kalau kita mendengar ada harga BBM yang mencapai di atas Rp. 30.000,. Meski ada pengawasan dari pihak terkait, tetapi duit di depan mata, tentu saja mata pengawasnya menjadi kurang awas. <br /> <br />Padahal seandainya pemerintah menghapuskan 100% subsidi BBM, derita ini tentu tidak separah sekarang. <br /> <br />Moga-moga, pemilu mendatang menghadirkan pemimpin yang cerdas, yang tanggap terhadap keadaan dan dapat mengambil keputusan yang bijak, tidak keputusan yang kanak-kanak. <br /> <br />Catatan: <br /> <ol> <li>Disalin ke <a href="http://blog.ghobro.com/2008/07/27/kebijakan-yang-tanggung/%20">http://blog.ghobro.com/2008/07/27/kebijakan-yang-tanggung/ </a></li> <li>Diarsipkan ke <a href="http://infokiat.blogspot.com/2008/07/tanggung.html">http://infokiat.blogspot.com/2008/07/tanggung.html</a> </li> </ol>Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-67901250734288286242008-07-18T02:17:00.000+07:002016-06-23T06:00:53.565+07:00Harapan Kepada Gubernur Riau yang baruSiapa pun gubernur yang terpilih nantinya, apa artinya bagi rakyat? Apakah calon dari partai Golkar, dari PDIP atau Demokrat, tidak ada artinya bagi rakyat <a href="http://riau.hafiz.web.id/search/label/riau">Riau</a>, yang bukan pengurus partai bersangkutan. Demikian pula, dari etnis mana pun dia berasal juga tidak akan begitu berarti karena toh setelah terpilih biasanya bukan etnis yang mereka perhatikan, tetapi uang, uang, uang dan jabatan. <a name='more'></a> Namun demikian, gubernur <a href="http://riau.hafiz.web.id/search/label/riau">Riau</a> terpilih seyogyanya diharapkan membawa perubahan, perubahan ke arah perbaikan. Masih banyak sumber kesengsaraan yang dirasakan rakyat <a href="http://riau.hafiz.web.id/search/label/riau">Riau</a>. Kesengsaraan-kesengsaraan tersebut pada dasarnya adalah sebagai berikut: <br />1. Krisis listrik <br />2. Krisis BBM <br />3. Krisis transportasi <br />4. Krisis permodalan <br />5. Krisis pekerjaan <br />6. Krisis pendidikan <br />7. Krisis telekomunikasi <br />8. Krisis layanan pemerintahan dan fasilitas umum <br /><span style="font-weight: bold">Krisis Listrik:</span> <br />Pada dasarnya ada 3 infrastruktur dasar yang dibutuhkan oleh setiap masyarakat untuk pengoptimalan kesejahteraan mereka yakni listrik dan air, transportasi dan telekomunikasi. Apa pun kegiatan masyarakat akan kurang optimal apabila salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak terpenuhi. Listrik saat ini telah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat untuk keperluan primer (memasak menggunakan rice cooker, memanaskan air dengan water dispenser, menyimpan makanan dengan kulkas, menimba air di sumur dengan dab/sanyo, mengetik dengan komputer) dan untuk keperluan entertainment dan komunikasi (mencharger HP, menonton televisi, memutar CD/DVD). Bahwa kebutuhan-kebutuhan tersebut ternyata tidak hanya bagi masyarakat perkotaan tetapi juga dibutuhkan oleh masyarakat desa, bahkan yang tinggal di hutan sekalipun. Oleh karenanya dengan matinya listrik, banyak aktivitas masyarakat yang berhenti. Masyarakat sudah hampir lupa cara memasak nasi dengan kayu bakar dan lagi pula kayu bakar itu pun sulit. Mau memasak dengan gas, gas pun langka dan mahal, apalagi minyak tanah. Umumnya masyarakat pedesaan sekarang memenuhi listriknya dari mesin diesel berbahan solar dan dari mesin sejenis kobalt berbahan bakar bensin. Namun, saat BBM untuk kendaraan sulit sekarang ini, maka ini tentu saja menambah keruwetan dalam pencarian BBM sehingga BBM pun naik berlipat-lipat dari harga semestinya. <br />Gubernur terpilih diharapkan dapat mengatasi solusi ini. Riau mampu membangun pesawat penerbangan. Satu pesawat terbang saja, barangkali dapat untuk membangun satu atau beberapa Pembangkit Listrik. Riau memiliki banyak sumber daya alam untuk listrik. Untuk pembangunan PLTA masih banyak sungai-sungai di Riau yang belum tergarap. Untuk PLTU, PLTU <a href="http://riau.hafiz.web.id/search/label/peranap">Peranap</a> konon kalau diwujudkan dapat menyuplai sekian megawatt, namun nasibnya entah bagaimana. <br />Riau telah berhasil menuntut bagi hasil minyak dan bahkan sekarang menuntut otonomi khusus. Apakah tidak bisa, Riau menuntut izin untuk mendirikan Perusahaan Listrik sendiri sebagai alternatif dari PLN yang tidak profesional? <br /><span style="font-weight: bold">Krisis BBM</span> <br />Masyarakat Riau seperti tikus kelaparan di ladang padi. Riau yang merupakan sumber minyak terbesar, tetapi masyarakatnya kesulitan BBM. Pada dasarnya ada beberapa permasalahan: <br />Tidak tepatnya asumsi pemerintah tentang kuota minyak nasional, di mana tidak memperhitungkan jumlah pemakai BBM dan situasi kondisi. Perkembangan penjualan kendaraan bermotor dan mesin listrik pribadi yang meningkat tajam seharusnya jadi pertimbangan pemerintah dalam menetapkan kuota BBM. Apalagi ditambah dengan krisis listrik yang berkepanjangan, kebutuhan BBM untuk mesin listrik pribadi juga meningkat. Oleh karenanya tidak seimbang permintaan dan penawaran. Akibatnya minyak menjadi langka. Kondisi ini memberi peluang bagi perantara-perantara yang mendapatkan keuntungan sebagai agen BBM. Dalam kenyataannya, BBM bahkan di pedesaan di Riau ada yang mencapai harga Rp. 50.000,-/liter. Ini kan sudah keterlaluan. Lalu apa artinya subsidi BBM? Oleh karenanya wajar, kalau di pedesaan bahkan ada ejekan bahwa kebijakan pemerintah mensubsidi minyak tapi dibarengi pengkuotaan sebagai kebijakan anak-anak yang katanya “ANAK EDE PUN BISA”. <br />Oleh karenanya, gubernur Riau ke depan diharapkan mampu memperjuangkan kenaikan kuota BBM untuk Riau sehingga masyarakat Riau tidak perlu mencari pasokan BBM hingga ke Propinsi tetangga (Sumatera Barat, Jambi dan Sumut). <br /><span style="font-weight: bold">Krisis Transportasi</span> <br />Disadari atau tidak masih banyak daerah-daerah di Riau yang masih sulit diakses akibat tidak adanya jembatan, jembatan dan jalan yang kurang kondusif dan jalan yang tidak ada sama sekali sehingga terpaksa menggunakan transportasi air/hewani. Kebijakan gubernur-gubernur Riau selama ini dalam membuka akses transportasi patut dipertahankan dan jika perlu ditingkatkan. <br /><a href="http://riau.hafiz.web.id/2008/03/bangsa-indonesia-perlu-entrepreneur.html">Krisis Permodalan</a> <br />Banyak masyarakat yang memiliki skill dan keinginan untuk berusaha terhalang lantaran tidak adanya modal. Untuk meminjam, terhalang oleh sejumlah persyaratan dan prosedur yang bak lingkaran setan. Hanya mereka yang telah mapan sajalah yang dapat meminjam karena hanya mereka yang bakalan bisa menembus segala prosedur yang sangat rumit tersebut. <br />Harapan: <br />Pemerintah harus menggencarkan program-program seperti UED-SP dan meningkatkan ketercapaian Bank Riau hingga ke pelosok-pelosok desa dan juga memberikan bantuan kepada mereka yang belum memiliki modal sama sekali ( tidak memiliki agunan). Mereka yang tidak memiliki agunan seharusnya mendapatkan semacam kredit kecil yang cukup untuk mereka untuk memulai usaha yang selanjutnya apabila usaha itu lancar mereka bisa memiliki agunan seperti rekan-rekan mereka yang lebih dulu mapan. <br /><span style="font-weight: bold">Krisis Pekerjaan</span> <br />Sulitnya mendapatkan kesempatan berusaha pada dasarnya ada 3 faktor: <br />1. Tidak adanya modal (seperti yang tersebut di atas). <br />2. Tidak mungkin bersaingan dengan kapitalis. <br />Perusahaan-perusahaan besar seharusnya tidak diberikan kesempatan untuk membuka usaha pada bidang usaha yang mampu dilakukan oleh masyarakat kecil. Umpamanya untuk sektor perkebunan, perusahaan besar cukup diberi peluang untuk mendirikan pabrik pengolahan sawit, sementara untuk kebun sawitnya sendiri dibiarkan diolah masyarakat. <br />Dengan terpenuhinya dua unsur tersebut (modal dan peluang usaha), akan timbul ratusan unit usaha baru di masyarakat sehingga peluang kerja pun meningkat sehingga cerita-cerita bahwa seorang sarjana lulusan jurusan terkenal pada universitas negeri harus bekerja sebagai pemulung untuk menyambung hidup dari ketergantungan kepada orang tua, tidak terdengar lagi. <br /><span style="font-weight: bold">Krisis Pendidikan</span> <br />Pendidikan pada dasarnya tergantung tiga komponen: guru sebagai pendidik, sekolah sebagai tempat pendidikan dengan segala fasilitasnya dan siswa sebagai target didik. Kedua unsur yang terdahulu yakni guru dan sekolah masih memprihatinkan. Distribusi guru di Riau masih belum optimal di mana masih banyak sekolah terutama yang berada di pedesaan kekurangan guru sementara di perkotaan kelebihan guru. Demikian pula dengan pemerataan sekolah, ada daerah-daerah yang sekolahnya terbatas sehingga setiap tahun sekolah yang ada terpaksa menggunakan ruang-ruang non kelas seperti ruang perpustakaan, ruang majelis guru, ruang WC disulap menjadi ruangan kelas sementara ada daerah-daerah yang kelebihan sekolah sehingga setiap tahun justru kekurangan murid. Demikian pula distribusi sarana pendidikan masih jauh dari merata. <br />Harapan hendaknya gubernur ke depan melakukan kebijakan-kebijakan yang tepat untuk mendistribusikan guru dan fasilitas pendidikan. <br /><span style="font-weight: bold">Krisis Telekomunikasi</span> <br />Perkembangan perusahaan telekomunikasi seluler telah cukup mapan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga masyarakat pedesaan tidak lagi terlalu memikirkan apakah telepon rumah masuk atau tidak ke daerah mereka. Hal ini perlu dijaga dan hendaknya gubernur baru tidak berusaha mempersulit mereka dan bahkan jika perlu memberikan penghargaan karena nyatanya industri telekomunikasi seluler telah dapat menembus hingga ke desa-desa. <br />Namun demikian, gubernur baru juga harus memikirkan bahwa pada dasarnya saat ini kebutuhan telekomunikasi telah berkembang menjadi 3 ragam yakni : calling, messaging dan netting. Industri seluler baru pada tahap menyediakan layanan panggilan (calling) dan SMS (messaging), namun untuk internet masih sangat jauh dari terjangkau oleh masyarakat, padahal masyarakat di pedesaan juga sudah mulai butuh dengan <a href="http://riau.hafiz.web.id/search/label/internet">internet</a>, bahkan kebutuhan itu mungkin lebih penting daripada mereka yang di perkotaan karena hanya internetlah satu-satunya yang bisa membuat mereka merasa tidak di hutan. <br /><span style="font-weight: bold">Krisis Layanan Pemerintahan dan Fasilitas Umum</span> <br />Fasilitas umum yang sangat mengganggu bagi masyarakat saat ini diantaranya adalah dalam bidang keuangan, kesehatan. Masih banyak desa-desa di Riau yang untuk keperluan mentransfer uang saja harus menempuh perjalanan hingga 4 jam dan untuk pelayanan kesehatan (pengobatan) harus menempuh perjalanan hingga 6 jam. Bahkan ada proses transfer yang memakan waktu hingga lebih dari 2 minggu walau pun di sana sudah ada Unit BRI misalnya. <br />Oleh karenanya, gubernur Riau yang baru diharapkan dapat mendorong perbankan untuk masuk ke desa-desa minimal untuk tiap kecamatan dengan fasilitas layanan seperti transfer bank agar lebih optimal. Misalnya dengan memberikan suntikan investasi bagi Bank Riau untuk pembukaan cabang-cabang baru di kecamatan-kecamatan. <br />Salah satu hal yang mengganggu lagi adalah kekikiran pemerintah daerah di Riau dalam pemekaran daerah. Ada dusun di Riau yang untuk ke pusat desanya saja musti melakukan perjalanan hingga 2 jam, dan banyak desa-desa di Riau yang untuk ke ibukota kecamatan masih menempuh perjalanan 4 jam. Jangan dikata lagi ke kabupaten. Oleh karenanya dapat diduga, banyaknya administrasi yang tidak beres, umpamanya banyak masyarakat yang malas mengurus KTP, lebih memilih menikah bawah tangan dibanding ke KUA dan sebagainya. <br />Harapan : <br />Gubernur baru hendaknya berpikiran positif dalam setiap aspirasi pemekaran daerah, lupakan kepentingan politis, dan kedepankan keuntungan sekarang dan masa depan bagi masyarakat yang dimekarkan. <br /> <br />Catatan: <br /> <ol> <li>Disalin ke <a href="http://riaucoding.com/2008/07/harapan-kepada-gubernur-riau-yang-baru/">http://riaucoding.com/2008/07/harapan-kepada-gubernur-riau-yang-baru/</a> </li> <li>Diarsipkan ke <a href="http://infokiat.blogspot.com/2008/07/harapan-kepada-gubernur-riau-yang-baru.html">http://infokiat.blogspot.com/2008/07/harapan-kepada-gubernur-riau-yang-baru.html</a> </li> </ol>Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-1758278607285687602008-07-05T15:31:00.002+07:002016-06-23T05:59:53.681+07:00Menerka-nerka Pemimpin Masa Depan RiauDiperkirakan tiga pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur <a href="http://riau.hafiz.web.id/search/label/riau">riau</a> akan berlaga dalam pilkada 2008 ini. Ketiga pasangan tersebut adalah <span style="font-weight: bold">Rusli Zainal - Mambang Mit (RZ-MM)</span> <span style="font-weight: bold">drh. Chaidir - Suryadi Khusaini (CS)</span> dan <span style="font-weight: bold">Thamsir Rachman - Taufan Andoso Yakin (Tampan)</span>. Ketiga pasangan ini sama-sama memiliki peluang yang seimbang mengingat dari kendaraan dan citra masing-masing figur. <a name='more'></a> <span style="font-weight: bold">Rusli Zainal - Mambang Mit</span> <br />Pasangan ini adalah pasangan incumbent yang memimpin <a href="http://riau.hafiz.web.id/search/label/riau">Riau</a> lima tahun terakhir. Dari segi keharmonisan tidak perlu diragukan lagi, karena selama lima tahun pasangan ini telah menampakkan kekompakan, jauh dibandingkan pasangan Tampan yang baru mulai bersanding dalam pilkada ini. Dari hitung-hitungan kotor massa pendukung, pasangan ini pun jauh melampaui pasangan lain karena didukung oleh partai terbesar di Riau yakni Golkar, PKB dan PPP. <br /> <br /><span style="font-weight: bold">Chaidir Saleh - Suryadi Khusaini</span> <br />Dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur lima tahun yang lalu, kedua orang tokoh legislatif Riau ini saling menjadi rival untuk menduduki posisi wakil gubernur untuk Saleh Jasit. Namun rivalitas tersebut mungkin telah hancur dengan kerjasama yang apik selama memimpin legislatif Riau. Oleh karenanya, dibandingkan dengan pasangan Thamsir Rachman - Taufan yang belum pernah terlihat kerjasamanya, kedua pasangan ini jelas lebih unggul. Bahkan barangkali, kekompakan mereka mungkin lebih padu dari pasangan incumbent Rusli Zainal - Mambang Mit. <br />Meski tidak secara resmi didukung Golkar, tetapi Chaidir adalah tokoh Golkar. Chaidir justru lebih senior daripada Rusli sendiri di Golkar. Dengan kiprahnya sebagai pimpinan perwakilan Golkar di legislatif Riau, Chaidir jelas memiliki pengaruh terhadap para wakil rakyat dari Golkar yang notabene adalah pemilik massa Golkar yang sebenarnya. Oleh karenanya, Chaidir mungkin bisa membuat kejutan seperti Yusuf Kalla yang kala pilpres tidak dari jalur Golkar sebagai mana Rusli sendiri lima tahun yang lalu. Golkar adalah partai yang paling tidak solid dalam pilpres dan pilkada. Kenyataan akhir-akhir ini menunjukkan hal itu, di mana pada pilkada, calon Golkar justru tumbang di lumbung massanya sendiri. Siapa tahu, Chaidir salah satu yang mendapat keuntungan dari hal tersebut. <br />Pasangan Chaidir pun bukan sembarangan. Selain sebagai pemimpin partai terbesar kedua di Riau, Suryadi pun adalah sesepuh IKJR (Ikatan Keluarga Jawa Riau), organisasinya etnis Jawa yang merupakan etnis terbesar di Riau. <br /> <br /><span style="font-weight: bold">Thamsir Rachman - Taufan Andoso Yakin</span> <br />Didukung partai-partai kecil, Thamsir Rachman - Taufan Andoso Yakin adalah ibarat cabe rawit. Kemenangan SBY - JK di pilpres dan Thamsir - Mujtahid di pilkada Inhu adalah buktinya. Partai Demokrat yang kecil, ternyata sukses menggalang solidaritas partai-partai kecil menjadi kekuatan besar. Ditambah dengan kenyataan banyaknya partai-partai kecil yang menang dalam Pilkada akhir-akhir ini, bisa jadi Thamsir mengulang kesuksesannya. <br /> <br />Catatan: <br /> <ol> <li>Disalin ke: <a href="http://riaucoding.com/2008/07/menerka-nerka-pemimpin-masa-depan-riau/">http://riaucoding.com/2008/07/menerka-nerka-pemimpin-masa-depan-riau/</a> </li> <li>Diarsipkan ke :<a href="http://infokiat.blogspot.com/2008/07/menerka-nerka-pemimpin-masa-depan-riau.html">http://infokiat.blogspot.com/2008/07/menerka-nerka-pemimpin-masa-depan-riau.html</a> </li> </ol>Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-39319670746237204002008-03-16T00:08:00.001+07:002016-06-23T03:25:13.335+07:00Kiat Mengurangi Pembajakan Software di Indonesia<span xmlns="xmlns"></span> <br /><span xmlns="xmlns">Indonesia termasuk negara berpenduduk terbesar di dunia. Pada tahun 2008 jumlahnya sudah melebihi angka 200 juta. Jumlah sebanyak itu merupakan potensi besar dalam dunia pemasaran, termasuk pemasaran software. Sayangnya, saat ini mayoritas software yang beredar adalah bajakan. Usaha-usaha penertiban yang dilakukan sepertinya tidak berarti. Apakah berarti Indonesia tidak bisa dibebaskan dari pembajakan software?</span> <a name='more'></a> <span xmlns="xmlns"></span> <br /><span xmlns="xmlns">Publisher software internasional tidak mengerti struktur masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia sebenarnya sangatlah unik. Meskipun Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, tetapi karakter bangsa Indonesia tidaklah sama seperti masyarakat Timur Tengah, karena latar belakang etnis, budaya dan geografis Indonesia adalah Asia Tenggara yang berdekatan dengan masyarakat Asia Timur dan Asia Selatan. Indonesia berbeda dengan Cina, karena pengaruh Islam dominan. Indonesia berbeda dengan Malaysia, karena ada pengaruh sejarah dan kebudayaan Hindia Belanda. Perilaku dan pola pikir bangsa Indonesia yang unik, membutuhkan suatu pendekatan yang khusus pula, agar penertiban budaya bajak ini dapat dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi.</span> <br /><span xmlns="xmlns">Ada dua faktor penting yang harus diperhatikan dalam mengurangi pembajakan software di Indonesia:</span> <br /> <ol> <li><span xmlns="xmlns">Harus ada publikasi bahwa pembajakan adalah suatu aktivitas yang salah.</span> </li> <li><span xmlns="xmlns">Harus ada solusi bagi masyarakat yang sudah sadar dan ingin mendapatkan software yang legal.</span> </li> </ol> <span xmlns="xmlns"><strong>PUBLIKASI</strong></span> <br /><span xmlns="xmlns">Sebenarnya ada 3 aturan yang diikuti oleh bangsa Indonesia yakni adat istiadat, agama dan hukum negara. Hal inilah yang sering diabaikan oleh banyak perusahaan. Perusahaan software besar seperti Microsoft hanya melakukan pendekatan hukum negara, oleh karenanya penertiban pembajakan tidak pernah sukses. </span> <br /><span xmlns="xmlns">Untuk sukses, sekurang-kurangnya harus diadakan sosialisasi melalui pendekatan keagamaan bahwa perbuatan membajak adalah salah karena melanggar hukum agama yakni menzalimi satu pihak yakni pembuat software. Pembajakan di Indonesia sama halnya dengan korupsi, banyak pelakunya yang tidak sadar bahwa perbuatan itu salah. Banyak di antara koruptor dan pembajak di Indonesia pada dasarnya tidak ingin melakukan perbuatan illegal yang diharamkan, misalnya mereka tidak mencuri, tidak minum alcohol, tidak melacur. Namun, mereka melakukan tindak korupsi dan membajak, kenapa? Karena, akibat dari kejahatan ini tidak bersifat nyata. Karenanya, perlu sosialisi agar public tahu bahwa pembajakan merupakan kejahatan. Para pembuat software adalah korbannya. </span> <br /><span xmlns="xmlns">Sosialisasi melalui pendekatan keagamaan di Indonesia sebenarnya mudah. Sekurang-kurangnya ada dua model yang tersedia, yakni melalui pengajian dan iklan. </span> <br /><span xmlns="xmlns"><strong>Sosialasi melalui Pengajian</strong></span> <br /><span xmlns="xmlns">Memberitahukan kepada masyarakat bahwa pembajakan adalah illegal dan melanggar hukum agama serta berdosa dapat dilakukan dengan melibatkan dua unsur yakni organisasi keagamaan dan tokoh agama. </span> <br /><span xmlns="xmlns">Di Indonesia terdapat organisasi keagamaan yang memiliki jaringan luas seperti NU dan Muhammadiyah. Kebanyakan masyarakat muslim Indonesia berada di bawah pengaruh salah satu organisasi keagamaan tersebut. Dengan melakukan pendekatan dengan pimpinan lembaga keagamaan tersebut, dengan mudah sosialisasi dapat dilakukan.</span> <br /><span xmlns="xmlns">Tokoh-tokoh agama dari kalangan dai-dai popular seperti Zainuddin MZ, Aa Gym, UJ memiliki jaringan massa yang banyak. Maka, dekatilah mereka.</span> <br /><span xmlns="xmlns"><strong>Sosialisasi melalui Iklan</strong></span> <br /><span xmlns="xmlns">Perkembangan internet dan televisi di Indonesia telah memberikan perubahan dalam dunia periklanan. Televisi adalah media periklanan yang paling cepat dan kuat memberikan pengaruh pada public saat ini. Meletakkan iklan pada jam tayang yang tepat pada stasiun TV yang tepat mendatangkan hasil yang lebih tepat.</span> <br /><span xmlns="xmlns">Publikasi melalui internet di Indonesia masih bermasalah. Sama halnya dengan pemirsa televisi, pengguna internet di Indonesia adalah komunitas yang hampir tidak pernah membeli koran. Dan ketika berselancar di internet pun mereka jarang membuka situs-situs koran. Aktivitas internet di Indonesia terpusat pada tiga kegiatan pokok, yakni online games, social activities (chatting/forum/friendster/multiply) dan blogging. Masalahnya, blog-blog berbahasa Indonesia saat ini belum diterima oleh jaringan periklanan internasional sehingga dengan demikian peluang untuk mempublikasikan iklan melalui media internet menjadi kecil. Suatu langkah baru harus ditempuh, yakni dengan menciptakan suatu program afiliasi yang mudah diikuti oleh blogger-blogger Indonesia dengan ciri khas bahwa hasil usaha mereka dapat diterima oleh mereka dengan mudah. Program alternatif tersebut harus melibatkan lembaga keuangan yang memiliki jaringan yang luas di Indonesia.</span> <br /><span xmlns="xmlns"><strong>DISTRIBUSI</strong></span> <br /><span xmlns="xmlns">Ada satu hal yang sangat krusial, apabila seorang Indonesia ingin mendapatkan software yang legal ke mana mereka harus membeli? Inilah salah satu permasalahan yang belum diperhatikan sampai saat ini. Di mana dan bagai mana saya bisa mendapatkan software yang legal? Pertanyaan ini sering muncul, terutama dari masyarakat daerah di Indonesia. Dan pertanyaan tersebut sampai sekarang tampaknya belum terjawab. </span> <br /><span xmlns="xmlns"> <br /></span> <br /><span xmlns="xmlns">Catatan :</span> <br /> <br /> <ol> <li>Disalin ke <a href="http://blog.ghobro.com/2008/03/16/kiat-mengurangi-pembajakan-software-di-indonesia/">http://blog.ghobro.com/2008/03/16/kiat-mengurangi-pembajakan-software-di-indonesia/</a> </li> <li>Diarsipkan ke : <a href="http://infokiat.blogspot.com/2008/03/kiat-mengurangi-pembajakan-software-di.html">http://infokiat.blogspot.com/2008/03/kiat-mengurangi-pembajakan-software-di.html</a> </li> </ol>Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-17752169.post-41438997388496218762008-03-14T23:17:00.002+07:002016-06-23T03:14:24.655+07:00Sutiyoso - Fadel pasangan pemimpin alternatif IndonesiaMantan Gubernur Jakarta Sutiyoso dan gubernur Gorontalo Fadel Muhammad akan berpasangan dalam Pilpres yang akan datang. Peluang itu sudah terlihat, seperti yang diuraikan <a href="http://plinplan.com/general/19496/2008/03/13/sutiyoso-fadel-akan-ramaikan-pilpres-2009/">plinplan</a> dan <a href="http://web.bisnis.com/umum/1id48788.html">Bisnis Indonesia</a> kedua pemimpin tersebut terlihat saling memuji. Sutiyoso terang-terangan menyatakan minatnya merangkul Fadel dan Fadel tak menampiknya. <a name='more'></a> Ini adalah suatu angin segar dalam dunia kepemimpinan Indonesia yang selama ini seperti kekurangan darah. Banyak calon-calon pemimpin yang ditawarkan adalah muka-muka lama yang nyata-nyata sudah kadaluarsa. Sebaliknya kedua calon pemimpin ini adalah tokoh yang baru dimunculkan untuk alternatif pemimpin bangsa, namun karya nyatanya terlihat nyata. <br /> <br />Sutiyoso adalah obat luka bagi masyarakat yang telah salah memilih SBY. SBY yang berasal dari militer diharapkan menjadi pemimpin yang tegas, namun nyatanya plin-plan. SBY adalah dukungan rakyat, namun ternyata masih takut dengan DPR. Padahal kalau umpamanya SBY selama ini tegas, dan DPR nakal, rakyat pasti tidak akan tinggal diam. Tetapi, SBY tidak menyadari hal itu. Dan Sutiyoso selama memimpin Jakarta sudah terlihat ketegasannya. Sutiyoso berani mengambil resiko dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang tidak populis namun harus dilakukan. Hal inilah yang tidak ada pada SBY. SBY ingin tetap dikenang sebagai seseorang yang menyenangkan. SBY lupa bahwa dia adalah presiden, bukan artis meskipun beliau sudah mengeluarkan album. <br /> <br />Fadel Muhammad adalah seorang inovator sejati. Kemampuan manajemennya terlihat nyata selama memimpin Gorontalo. Fadel penuh dengan ide-ide baru untuk mengembangkan provinsinya yang dibandingkan dengan provinsi lain, kekayaan alamnya tidak seberapa. Oleh karenanya, Insya Allah, Fadel akan mampu membuat terobosan baru bagi ekonomi dan manajemen pemerintahan Indonesia, tidak seperti JK yang pada dasarnya hanyalah budak atau penjiplak kebijakan IMF saja. <br /> <br />Langkah kedua pemimpin ini memang masih panjang: <br />1. Tidak jelasnya partai pendukung mereka. Golkar sudah dipastikan akan lebih mengakomodir JK daripada Fadel dan partai-partai besar akan mengakomodir Ketua partainya daripada Sutiyoso untuk calon menuju R1. <br />2. Popularitas mereka kurang. Fadel selama ini terlalu lama bertapa di Gorontalo. Tidak banyak nongol di layar kaca seperti pemimpin-pemimpin lainnya. Begitu juga Sutiyoso. SBY,JK, Megawati, Gus Dur adalah tokoh-tokoh yang sudah bosan dilihat masyarakat Indonesia di Televisi. Dan Wiranto pun sudah rutin hadir lewat kampanye-kampanyenya di Saluran TV Nasional, tetapi Sutiyoso sampai saat ini belum mengambil aktivitas serupa. <br /> <br />Catatan : <br /> <br /> <ol> <li>Tulisan ini telah disalin ke <a href="http://blog.ghobro.com/2008/03/14/sutiyoso-fadel-pasangan-pemimpin-alternatif-indonesia/">http://blog.ghobro.com/2008/03/14/sutiyoso-fadel-pasangan-pemimpin-alternatif-indonesia/</a> </li> <li>Tulisan ini akan diarsipkan ke <a href="http://infokiat.blogspot.com/2008/03/sutiyoso-fadel-pasangan-pemimpin.html">http://infokiat.blogspot.com/2008/03/sutiyoso-fadel-pasangan-pemimpin.html</a> </li> </ol>Ghobrohttp://www.blogger.com/profile/04650881534903955045noreply@blogger.com0