Kiat Mengurangi Pembajakan Software di Indonesia


Indonesia termasuk negara berpenduduk terbesar di dunia. Pada tahun 2008 jumlahnya sudah melebihi angka 200 juta. Jumlah sebanyak itu merupakan potensi besar dalam dunia pemasaran, termasuk pemasaran software. Sayangnya, saat ini mayoritas software yang beredar adalah bajakan. Usaha-usaha penertiban yang dilakukan sepertinya tidak berarti. Apakah berarti Indonesia tidak bisa dibebaskan dari pembajakan software?
Publisher software internasional tidak mengerti struktur masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia sebenarnya sangatlah unik. Meskipun Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, tetapi karakter bangsa Indonesia tidaklah sama seperti masyarakat Timur Tengah, karena latar belakang etnis, budaya dan geografis Indonesia adalah Asia Tenggara yang berdekatan dengan masyarakat Asia Timur dan Asia Selatan. Indonesia berbeda dengan Cina, karena pengaruh Islam dominan. Indonesia berbeda dengan Malaysia, karena ada pengaruh sejarah dan kebudayaan Hindia Belanda. Perilaku dan pola pikir bangsa Indonesia yang unik, membutuhkan suatu pendekatan yang khusus pula, agar penertiban budaya bajak ini dapat dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi.
Ada dua faktor penting yang harus diperhatikan dalam mengurangi pembajakan software di Indonesia:
  1. Harus ada publikasi bahwa pembajakan adalah suatu aktivitas yang salah.
  2. Harus ada solusi bagi masyarakat yang sudah sadar dan ingin mendapatkan software yang legal.
PUBLIKASI
Sebenarnya ada 3 aturan yang diikuti oleh bangsa Indonesia yakni adat istiadat, agama dan hukum negara. Hal inilah yang sering diabaikan oleh banyak perusahaan. Perusahaan software besar seperti Microsoft hanya melakukan pendekatan hukum negara, oleh karenanya penertiban pembajakan tidak pernah sukses.
Untuk sukses, sekurang-kurangnya harus diadakan sosialisasi melalui pendekatan keagamaan bahwa perbuatan membajak adalah salah karena melanggar hukum agama yakni menzalimi satu pihak yakni pembuat software. Pembajakan di Indonesia sama halnya dengan korupsi, banyak pelakunya yang tidak sadar bahwa perbuatan itu salah. Banyak di antara koruptor dan pembajak di Indonesia pada dasarnya tidak ingin melakukan perbuatan illegal yang diharamkan, misalnya mereka tidak mencuri, tidak minum alcohol, tidak melacur. Namun, mereka melakukan tindak korupsi dan membajak, kenapa? Karena, akibat dari kejahatan ini tidak bersifat nyata. Karenanya, perlu sosialisi agar public tahu bahwa pembajakan merupakan kejahatan. Para pembuat software adalah korbannya.
Sosialisasi melalui pendekatan keagamaan di Indonesia sebenarnya mudah. Sekurang-kurangnya ada dua model yang tersedia, yakni melalui pengajian dan iklan.
Sosialasi melalui Pengajian
Memberitahukan kepada masyarakat bahwa pembajakan adalah illegal dan melanggar hukum agama serta berdosa dapat dilakukan dengan melibatkan dua unsur yakni organisasi keagamaan dan tokoh agama.
Di Indonesia terdapat organisasi keagamaan yang memiliki jaringan luas seperti NU dan Muhammadiyah. Kebanyakan masyarakat muslim Indonesia berada di bawah pengaruh salah satu organisasi keagamaan tersebut. Dengan melakukan pendekatan dengan pimpinan lembaga keagamaan tersebut, dengan mudah sosialisasi dapat dilakukan.
Tokoh-tokoh agama dari kalangan dai-dai popular seperti Zainuddin MZ, Aa Gym, UJ memiliki jaringan massa yang banyak. Maka, dekatilah mereka.
Sosialisasi melalui Iklan
Perkembangan internet dan televisi di Indonesia telah memberikan perubahan dalam dunia periklanan. Televisi adalah media periklanan yang paling cepat dan kuat memberikan pengaruh pada public saat ini. Meletakkan iklan pada jam tayang yang tepat pada stasiun TV yang tepat mendatangkan hasil yang lebih tepat.
Publikasi melalui internet di Indonesia masih bermasalah. Sama halnya dengan pemirsa televisi, pengguna internet di Indonesia adalah komunitas yang hampir tidak pernah membeli koran. Dan ketika berselancar di internet pun mereka jarang membuka situs-situs koran. Aktivitas internet di Indonesia terpusat pada tiga kegiatan pokok, yakni online games, social activities (chatting/forum/friendster/multiply) dan blogging. Masalahnya, blog-blog berbahasa Indonesia saat ini belum diterima oleh jaringan periklanan internasional sehingga dengan demikian peluang untuk mempublikasikan iklan melalui media internet menjadi kecil. Suatu langkah baru harus ditempuh, yakni dengan menciptakan suatu program afiliasi yang mudah diikuti oleh blogger-blogger Indonesia dengan ciri khas bahwa hasil usaha mereka dapat diterima oleh mereka dengan mudah. Program alternatif tersebut harus melibatkan lembaga keuangan yang memiliki jaringan yang luas di Indonesia.
DISTRIBUSI
Ada satu hal yang sangat krusial, apabila seorang Indonesia ingin mendapatkan software yang legal ke mana mereka harus membeli? Inilah salah satu permasalahan yang belum diperhatikan sampai saat ini. Di mana dan bagai mana saya bisa mendapatkan software yang legal? Pertanyaan ini sering muncul, terutama dari masyarakat daerah di Indonesia. Dan pertanyaan tersebut sampai sekarang tampaknya belum terjawab.


Catatan :

  1. Disalin ke http://blog.ghobro.com/2008/03/16/kiat-mengurangi-pembajakan-software-di-indonesia/
  2. Diarsipkan ke : http://infokiat.blogspot.com/2008/03/kiat-mengurangi-pembajakan-software-di.html

Komentar

Top Searching

Postingan Populer