Menerka-nerka Pemimpin Masa Depan Riau
Diperkirakan tiga pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur riau akan berlaga dalam pilkada 2008 ini. Ketiga pasangan tersebut adalah Rusli Zainal - Mambang Mit (RZ-MM) drh. Chaidir - Suryadi Khusaini (CS) dan Thamsir Rachman - Taufan Andoso Yakin (Tampan). Ketiga pasangan ini sama-sama memiliki peluang yang seimbang mengingat dari kendaraan dan citra masing-masing figur. Rusli Zainal - Mambang Mit
Pasangan ini adalah pasangan incumbent yang memimpin Riau lima tahun terakhir. Dari segi keharmonisan tidak perlu diragukan lagi, karena selama lima tahun pasangan ini telah menampakkan kekompakan, jauh dibandingkan pasangan Tampan yang baru mulai bersanding dalam pilkada ini. Dari hitung-hitungan kotor massa pendukung, pasangan ini pun jauh melampaui pasangan lain karena didukung oleh partai terbesar di Riau yakni Golkar, PKB dan PPP.
Chaidir Saleh - Suryadi Khusaini
Dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur lima tahun yang lalu, kedua orang tokoh legislatif Riau ini saling menjadi rival untuk menduduki posisi wakil gubernur untuk Saleh Jasit. Namun rivalitas tersebut mungkin telah hancur dengan kerjasama yang apik selama memimpin legislatif Riau. Oleh karenanya, dibandingkan dengan pasangan Thamsir Rachman - Taufan yang belum pernah terlihat kerjasamanya, kedua pasangan ini jelas lebih unggul. Bahkan barangkali, kekompakan mereka mungkin lebih padu dari pasangan incumbent Rusli Zainal - Mambang Mit.
Meski tidak secara resmi didukung Golkar, tetapi Chaidir adalah tokoh Golkar. Chaidir justru lebih senior daripada Rusli sendiri di Golkar. Dengan kiprahnya sebagai pimpinan perwakilan Golkar di legislatif Riau, Chaidir jelas memiliki pengaruh terhadap para wakil rakyat dari Golkar yang notabene adalah pemilik massa Golkar yang sebenarnya. Oleh karenanya, Chaidir mungkin bisa membuat kejutan seperti Yusuf Kalla yang kala pilpres tidak dari jalur Golkar sebagai mana Rusli sendiri lima tahun yang lalu. Golkar adalah partai yang paling tidak solid dalam pilpres dan pilkada. Kenyataan akhir-akhir ini menunjukkan hal itu, di mana pada pilkada, calon Golkar justru tumbang di lumbung massanya sendiri. Siapa tahu, Chaidir salah satu yang mendapat keuntungan dari hal tersebut.
Pasangan Chaidir pun bukan sembarangan. Selain sebagai pemimpin partai terbesar kedua di Riau, Suryadi pun adalah sesepuh IKJR (Ikatan Keluarga Jawa Riau), organisasinya etnis Jawa yang merupakan etnis terbesar di Riau.
Thamsir Rachman - Taufan Andoso Yakin
Didukung partai-partai kecil, Thamsir Rachman - Taufan Andoso Yakin adalah ibarat cabe rawit. Kemenangan SBY - JK di pilpres dan Thamsir - Mujtahid di pilkada Inhu adalah buktinya. Partai Demokrat yang kecil, ternyata sukses menggalang solidaritas partai-partai kecil menjadi kekuatan besar. Ditambah dengan kenyataan banyaknya partai-partai kecil yang menang dalam Pilkada akhir-akhir ini, bisa jadi Thamsir mengulang kesuksesannya.
Catatan:
Pasangan ini adalah pasangan incumbent yang memimpin Riau lima tahun terakhir. Dari segi keharmonisan tidak perlu diragukan lagi, karena selama lima tahun pasangan ini telah menampakkan kekompakan, jauh dibandingkan pasangan Tampan yang baru mulai bersanding dalam pilkada ini. Dari hitung-hitungan kotor massa pendukung, pasangan ini pun jauh melampaui pasangan lain karena didukung oleh partai terbesar di Riau yakni Golkar, PKB dan PPP.
Chaidir Saleh - Suryadi Khusaini
Dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur lima tahun yang lalu, kedua orang tokoh legislatif Riau ini saling menjadi rival untuk menduduki posisi wakil gubernur untuk Saleh Jasit. Namun rivalitas tersebut mungkin telah hancur dengan kerjasama yang apik selama memimpin legislatif Riau. Oleh karenanya, dibandingkan dengan pasangan Thamsir Rachman - Taufan yang belum pernah terlihat kerjasamanya, kedua pasangan ini jelas lebih unggul. Bahkan barangkali, kekompakan mereka mungkin lebih padu dari pasangan incumbent Rusli Zainal - Mambang Mit.
Meski tidak secara resmi didukung Golkar, tetapi Chaidir adalah tokoh Golkar. Chaidir justru lebih senior daripada Rusli sendiri di Golkar. Dengan kiprahnya sebagai pimpinan perwakilan Golkar di legislatif Riau, Chaidir jelas memiliki pengaruh terhadap para wakil rakyat dari Golkar yang notabene adalah pemilik massa Golkar yang sebenarnya. Oleh karenanya, Chaidir mungkin bisa membuat kejutan seperti Yusuf Kalla yang kala pilpres tidak dari jalur Golkar sebagai mana Rusli sendiri lima tahun yang lalu. Golkar adalah partai yang paling tidak solid dalam pilpres dan pilkada. Kenyataan akhir-akhir ini menunjukkan hal itu, di mana pada pilkada, calon Golkar justru tumbang di lumbung massanya sendiri. Siapa tahu, Chaidir salah satu yang mendapat keuntungan dari hal tersebut.
Pasangan Chaidir pun bukan sembarangan. Selain sebagai pemimpin partai terbesar kedua di Riau, Suryadi pun adalah sesepuh IKJR (Ikatan Keluarga Jawa Riau), organisasinya etnis Jawa yang merupakan etnis terbesar di Riau.
Thamsir Rachman - Taufan Andoso Yakin
Didukung partai-partai kecil, Thamsir Rachman - Taufan Andoso Yakin adalah ibarat cabe rawit. Kemenangan SBY - JK di pilpres dan Thamsir - Mujtahid di pilkada Inhu adalah buktinya. Partai Demokrat yang kecil, ternyata sukses menggalang solidaritas partai-partai kecil menjadi kekuatan besar. Ditambah dengan kenyataan banyaknya partai-partai kecil yang menang dalam Pilkada akhir-akhir ini, bisa jadi Thamsir mengulang kesuksesannya.
Catatan:
Komentar