Riwayat wajibnya Puasa
Alkisah, setelah Allah SWT selesai menciptakan akal, Allah berfirman:
maka dengan segera akal menghadapNya. Lalu Allah menyuruhnya
maka ia segera mundur mentaati perintah Allah SWT. Kemudian Allah bertanya:
Jawabnya:
Akhirnya ia dipuji oleh Allah dengan firmanNYa:
Kemudian ALlah ciptakan pula nafsu, dan ketika ia disuruh menghadap Allah, sepatah katapun tiada jawaban darinya, bahkan ketika ditanya:
Jawabnya:
Maka dengan demikian ia patut menjalani hukuman, akibat tidak tahu diri, ia disiksa dilemparkan ke dalam kobaran api neraka jahanam selama 100 tahun, dan setelah habis masa hukumannya, ia dikeluarkan dari neraka, lalu ditanya:
Jawabnya tiada berbeda dengan dulu:
Akhirnya ia dihukum lagi, tapi kali ini ia dilemparkan ke dalam neraka lapar selama 100 tahun, sehabis masa hukuman ia ditanya lagi tentang diri dan Penciptanya, maka berkat hukuman lapar (puasa) ia mengakui bahwa dirinya adalah seorang hamba yang lemah, dan Allah Tuhannya, itulah sebabnya Allah mewajibkan puasa baginya.
Hai akal, menghadaplah kamu kepada-Ku
maka dengan segera akal menghadapNya. Lalu Allah menyuruhnya
Mundurlah, hai akal
maka ia segera mundur mentaati perintah Allah SWT. Kemudian Allah bertanya:
Hai, akal! Siapakah sebenarnya kamu dan Aku ini?
Jawabnya:
Ya, Allah, Engkaulah Tuhan sesembahanku, sedang aku hanyalah seorang hambaMu yang lemah.
Akhirnya ia dipuji oleh Allah dengan firmanNYa:
Hai akal tiada makhluk yang Kuciptakan lebih mulia dibandingkan kamu.
Kemudian ALlah ciptakan pula nafsu, dan ketika ia disuruh menghadap Allah, sepatah katapun tiada jawaban darinya, bahkan ketika ditanya:
Siapa kamu, dan siapa Aku?
Jawabnya:
Aku ya aku, Kamu ya Kamu
Maka dengan demikian ia patut menjalani hukuman, akibat tidak tahu diri, ia disiksa dilemparkan ke dalam kobaran api neraka jahanam selama 100 tahun, dan setelah habis masa hukumannya, ia dikeluarkan dari neraka, lalu ditanya:
Siapa sebenarnya engkau, dan siapa pula Aku?
Jawabnya tiada berbeda dengan dulu:
Aku ya aku, Kamu ya Kamu
Akhirnya ia dihukum lagi, tapi kali ini ia dilemparkan ke dalam neraka lapar selama 100 tahun, sehabis masa hukuman ia ditanya lagi tentang diri dan Penciptanya, maka berkat hukuman lapar (puasa) ia mengakui bahwa dirinya adalah seorang hamba yang lemah, dan Allah Tuhannya, itulah sebabnya Allah mewajibkan puasa baginya.
Komentar